Dalam ranah spiritualitas dan tarekat di Indonesia, nama Abah Yusuf TQN Al Mubarok seringkali terdengar sebagai sosok ulama kharismatik yang memiliki pengaruh besar dalam menyebarkan ajaran Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah (TQN). Peran beliau tidak hanya terbatas pada pembinaan murid-muridnya, tetapi juga dalam upaya mencerahkan ummat dan menanamkan nilai-nilai luhur ajaran Islam. Keberadaan Abah Yusuf TQN Al Mubarok telah menjadi mercusuar spiritual bagi banyak kalangan, membimbing mereka menuju jalan ketenangan batin dan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Abah Yusuf, dengan segala kerendahan hati dan kedalaman ilmunya, telah mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk mengabdikan diri pada penyebaran ajaran TQN. Tarekat ini, yang merupakan gabungan dari dua tarekat besar, Qadiriyyah dan Naqsyabandiyyah, memiliki keunikan tersendiri dalam pendekatannya terhadap spiritualitas. Fokus utamanya adalah membersihkan hati (tazkiyatun nafs) melalui dzikir, ibadah, dan amalan-amalan saleh lainnya, yang dibimbing langsung oleh seorang mursyid yang terpercaya. Abah Yusuf TQN Al Mubarok adalah salah satu mursyid yang diakui memiliki sanad keilmuan dan spiritual yang kuat, menjadikannya rujukan bagi para pencari kebenaran.
Pembinaan yang dilakukan oleh Abah Yusuf TQN Al Mubarok tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga sangat praktis. Beliau mengajarkan pentingnya mengintegrasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari ibadah mahdhah (ritual) hingga ibadah ghairu mahdhah (sosial). Ketaatan pada syariat Islam, akhlak mulia, dan pelayanan kepada sesama menjadi pilar utama dalam setiap nasihat dan ajarannya. Para santri dan pengikutnya didorong untuk senantiasa berintrospeksi diri, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan kualitas ibadah mereka.
Di bawah bimbingan Abah Yusuf, pondok pesantren atau majelis taklim yang terafiliasi dengan TQN Al Mubarok menjadi pusat kegiatan keagamaan yang aktif. Berbagai program pembinaan, seperti pengajian rutin, tadarus Al-Qur'an, manaqiban, dan kajian kitab-kitab tasawuf, diselenggarakan untuk memperdalam pemahaman spiritual para pengikutnya. Lebih dari itu, beliau juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan umat, serta berperan aktif dalam pembangunan masyarakat.
Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah, seperti yang diajarkan oleh Abah Yusuf TQN Al Mubarok, berakar pada ajaran-ajaran para waliyullah terdahulu. Filosofi intinya adalah mengagungkan Allah SWT, mencintai Rasulullah SAW, dan berkhidmat kepada seluruh ciptaan-Nya. Konsep tawakkal (berserah diri), ridha (menerima takdir), dan ikhlas (ketulusan hati) menjadi landasan penting dalam setiap langkah spiritual.
Abah Yusuf TQN Al Mubarok senantiasa mengingatkan bahwa tarekat bukanlah sekadar ritual semata, melainkan sebuah jalan hidup yang menuntut perubahan diri dari dalam. Beliau mengajarkan bagaimana menghadapi ujian hidup dengan sabar, mensyukuri nikmat dengan penuh kerendahan hati, dan menjadikan setiap detik kehidupan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pesan-pesan beliau yang lugas namun penuh makna, serta kepribadiannya yang tawadhu', telah menyentuh hati banyak orang dan menginspirasi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Pengaruh Abah Yusuf TQN Al Mubarok tidak hanya terasa di lingkungan terdekatnya, tetapi juga menjalar ke berbagai daerah. Melalui para santri dan pengikut setianya, ajaran TQN Al Mubarok terus disebarkan, membawa rahmat dan pencerahan bagi masyarakat luas. Semangat perjuangan spiritual beliau dalam menegakkan nilai-nilai Islam dan menciptakan generasi yang bertakwa serta berakhlak mulia terus menjadi inspirasi hingga kini. Keberadaan dan warisan Abah Yusuf TQN Al Mubarok menjadi pengingat betapa pentingnya kehadiran seorang guru spiritual yang mumpuni dalam membimbing umat di tengah kompleksitas kehidupan modern.