Memahami Perbedaan Adonan Nastar dan Putri Salju

Kue kering menjadi primadona di setiap perayaan, terutama saat hari raya. Di antara berbagai jenis kue kering yang populer, nastar dan putri salju selalu menduduki peringkat teratas. Keduanya memiliki cita rasa manis yang khas dan tekstur yang lembut, namun tahukah Anda bahwa perbedaan mendasar keduanya terletak pada komposisi adonannya? Memahami perbedaan ini akan membantu Anda menghasilkan kue kering yang sempurna sesuai dengan yang Anda inginkan.

Perbedaan Utama: Bahan Dasar dan Proporsi

Meskipun sama-sama menggunakan margarin/mentega, tepung terigu, dan gula halus sebagai bahan dasar, proporsi serta penambahan bahan lain menjadi kunci perbedaan antara adonan nastar dan putri salju.

1. Peran Telur dan Kuning Telur

Salah satu pembeda paling mencolok adalah penggunaan telur. Adonan nastar umumnya menggunakan kuning telur dalam jumlah yang cukup banyak, bahkan terkadang hanya kuning telur saja, dicampurkan ke dalam adonan. Kuning telur berfungsi sebagai pengikat dan pemberi kelembutan serta warna kuning keemasan pada kue setelah dipanggang. Sementara itu, adonan putri salju biasanya tidak menggunakan telur sama sekali atau hanya menggunakan sedikit kuning telur. Ketiadaan telur ini berkontribusi pada tekstur putri salju yang lebih padat dan rapuh.

2. Kehadiran Susu Bubuk dan Tepung Maizena

Susu bubuk dan tepung maizena adalah bahan yang sering ditemukan dalam resep putri salju. Tepung maizena berfungsi untuk membuat tekstur kue menjadi lebih renyah dan 'meleleh' di mulut. Susu bubuk menambah rasa gurih dan kekayaan rasa pada adonan. Sebaliknya, pada adonan nastar, kedua bahan ini cenderung tidak digunakan, atau jika digunakan, dalam jumlah yang sangat sedikit. Fokus utama adonan nastar adalah pada rasa keju (jika nastar keju) atau selai nanas yang dominan.

3. Penggunaan Keju (untuk Nastar Keju)

Untuk varian nastar keju yang sangat populer, keju parut menjadi salah satu bahan wajib dalam adonan. Keju memberikan rasa gurih yang khas dan aroma yang menggugah selera. Adonan putri salju tidak menggunakan keju sama sekali, menjaga cita rasa manis dan tekstur lembutnya tetap murni.

4. Konsistensi Adonan

Perbedaan komposisi bahan ini secara langsung mempengaruhi konsistensi adonan. Adonan nastar cenderung lebih lembek dan lengket karena penggunaan kuning telur dan terkadang sedikit air atau santan (tergantung resep). Adonan ini perlu ditangani dengan hati-hati agar tidak pecah saat dibentuk dan diberi isian. Sementara itu, adonan putri salju umumnya lebih padat, mudah dibentuk, dan tidak lengket berkat proporsi tepung yang lebih banyak dan ketiadaan telur atau jumlah kuning telur yang sedikit. Kehadiran tepung maizena juga membuat adonan ini terasa lebih 'pulen' namun rapuh.

5. Teknik Pencampuran

Meskipun teknik pencampuran dasarnya serupa (mengaduk bahan basah lalu memasukkan bahan kering), ada sedikit perbedaan dalam penekanannya. Untuk nastar, proses pengadukan kuning telur bersama gula dan margarin perlu dilakukan hingga benar-benar tercampur rata dan mengembang. Untuk putri salju, penting untuk tidak menguleni adonan terlalu lama setelah tepung masuk agar teksturnya tetap renyah dan tidak bantat.

Kesimpulan Singkat Perbedaan Adonan:

Implikasi Perbedaan Adonan Terhadap Hasil Akhir

Perbedaan dalam komposisi adonan ini tidak hanya memengaruhi cara pembuatan, tetapi juga hasil akhir kue kering tersebut.

Dengan memahami perbedaan fundamental pada adonan kedua kue kering favorit ini, Anda kini memiliki panduan yang lebih jelas untuk menciptakan hidangan lezat yang sempurna. Baik Anda memilih membuat nastar yang kaya rasa dan legit, atau putri salju yang renyah dan lembut meleleh, setiap proses pembuatan kue kering adalah sebuah seni tersendiri.

🏠 Homepage