Peridotit adalah jenis batuan beku ultra-basa yang memiliki komposisi mineral dominan olivin, seringkali melebihi 40% dari volumenya. Kata "peridotit" sendiri berasal dari kata "peridot," yang merupakan nama lain untuk mineral olivin dalam bentuk permata. Batuan ini memegang peranan penting dalam pemahaman geologi Bumi, terutama terkait dengan komposisi mantel atas planet kita. Peridotit jarang ditemukan di permukaan Bumi dalam jumlah besar, namun fragmen-fragmennya seringkali terangkat ke permukaan melalui aktivitas vulkanik ekstrem atau proses tektonik kompleks.
Sebagaimana disebutkan, olivin adalah mineral utama dalam peridotit. Olivin adalah mineral silikat magnesium-besi dengan rumus kimia (Mg, Fe)₂SiO₄. Kandungan magnesium (Mg) dan besi (Fe) dalam olivin dapat bervariasi, yang memengaruhi warna dan sifat fisik batuan. Semakin tinggi kandungan besi, semakin gelap warna olivinnya, mulai dari hijau zaitun hingga hijau gelap, bahkan hitam.
Selain olivin, peridotit biasanya mengandung mineral lain yang kaya akan magnesium dan besi, seperti piroksen. Piroksen adalah kelompok mineral silikat yang juga merupakan komponen penting dalam batuan beku. Tergantung pada jenis peridotitnya, piroksen dapat berupa ortopiroksen (seperti enstatit atau ferosilit) atau klinopiroksen (seperti augit atau pigeonit).
Mineral lain yang mungkin hadir dalam jumlah lebih kecil meliputi:
Klasifikasi peridotit didasarkan pada proporsi relatif olivin dan mineral piroksennya. Beberapa jenis utama peridotit meliputi:
Sebagian besar peridotit yang ditemukan di Bumi berasal dari mantel atas. Mantel atas adalah lapisan batuan yang terletak di bawah kerak Bumi dan membentang hingga kedalaman sekitar 660 kilometer. Peridotit berperan sebagai "tulang punggung" dari mantel ini. Suhu dan tekanan yang sangat tinggi di mantel mencegah peridotit meleleh secara keseluruhan, meskipun proses pencairan parsial dapat terjadi dan menghasilkan magma basaltik yang kita kenal.
Peridotit dapat terangkat ke permukaan melalui beberapa mekanisme geologis:
Lokasi terkenal di mana peridotit dapat ditemukan antara lain di Oman, Cyprus, Australia Barat, dan berbagai daerah pegunungan di seluruh dunia. Di Indonesia, peridotit dapat ditemukan pada beberapa lokasi geologis yang menarik, seringkali terkait dengan kompleks ofiolit atau area dengan aktivitas tektonik yang signifikan.
Studi terhadap peridotit sangat krusial bagi para geolog karena memberikan wawasan langsung tentang komposisi, sifat fisik, dan proses yang terjadi di dalam mantel Bumi. Dengan menganalisis mineral dan struktur peridotit, ilmuwan dapat merekonstruksi kondisi tekanan dan suhu di kedalaman yang tidak dapat dijangkau secara langsung. Informasi ini membantu memahami dinamika lempeng tektonik, sumber magma vulkanik, serta evolusi interior planet. Peridotit juga dapat mengandung mineral berharga seperti kromium, platinum, dan nikel, menjadikannya objek penelitian penting dalam eksplorasi sumber daya mineral. Keindahan olivinnya yang hijau juga membuat peridotit menjadi objek yang menarik bagi kolektor batuan dan mineral.