Kekayaan, dalam arti yang luas, bukan hanya tentang materi semata. Sugih atau kaya yang diajarkan oleh para ulama saleh, termasuk Al-Alim Al-Allamah Al-Arif Billah KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, atau yang akrab disapa Guru Sekumpul, adalah kekayaan lahir dan batin yang mendatangkan ketenangan, kebahagiaan, dan keberkahan dari Allah SWT. Banyak umat Muslim yang merindukan untuk mengamalkan ajaran Beliau agar hidupnya menjadi lebih baik dan berkelimpahan.
Guru Sekumpul dikenal sebagai sosok yang sangat zuhud (menjauhkan diri dari kemewahan duniawi yang berlebihan) namun juga dikenal sebagai sumber keberkahan bagi banyak orang. Beliau mengajarkan bahwa pintu rezeki yang luas dan keberkahan hidup tidak hanya datang dari usaha lahiriah semata, melainkan juga melalui pendekatan spiritual dan amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Memahami dan mengamalkan amalan-amalan ini adalah kunci untuk meraih "sugih" dalam pandangan Islam, yaitu kaya yang dibarengi dengan ridha dan rahmat Allah.
Sebelum membahas amalan, penting untuk memahami konsep "sugih" yang diajarkan. Bagi Guru Sekumpul, kekayaan sejati bukanlah tumpukan harta yang membuat seseorang sombong atau lalai dari ibadah. Sebaliknya, kekayaan yang diridhai adalah rezeki yang halal, berkah, dan membawa manfaat, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun orang lain. Kekayaan batin adalah ketika hati senantiasa merasa cukup, bersyukur, dan tidak terikat pada dunia.
Guru Sekumpul menekankan pentingnya tawakal yang disertai ikhtiar. Beliau sendiri adalah contoh bagaimana doa dan amalan dapat menjadi perantara datangnya rezeki yang tak terduga. Namun, ini bukan berarti menganjurkan kemalasan. Ikhtiar yang sungguh-sungguh tetap menjadi pondasi, diiringi dengan doa dan harapan tulus kepada Allah.
Berikut adalah beberapa amalan yang sering dikaitkan dengan ajaran Guru Sekumpul dalam rangka membuka pintu rezeki dan keberkahan:
Selain amalan-amalan spiritual, Guru Sekumpul juga mengajarkan pentingnya ikhtiar lahiriah yang halal dan baik. Bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, dan profesional adalah bentuk ibadah. Namun, di balik segala usaha tersebut, janganlah lupa untuk senantiasa memohon kepada Allah agar usaha tersebut diberkahi dan membuahkan hasil yang melimpah.
Memiliki niat yang tulus dalam setiap aktivitas, seperti mencari nafkah untuk keluarga atau membantu sesama, akan menambah nilai ibadah dan keberkahan. Harta yang didapat dari usaha yang baik, meskipun sedikit, jauh lebih baik daripada harta yang melimpah namun didapat dari cara yang tidak halal.
"Sugih" yang hakiki adalah kekayaan yang membawa ketenangan jiwa, kebahagiaan hati, dan keberkahan dunia akhirat. Ajaran Guru Sekumpul mengingatkan kita bahwa kunci untuk meraihnya terletak pada kombinasi antara ketaatan kepada Allah, amalan spiritual yang tulus, dan ikhtiar lahiriah yang baik. Dengan memohon pertolongan dan ridha Allah melalui berbagai amalan tersebut, Insya Allah, pintu rezeki akan terbuka, dan hidup kita akan dilimpahi berkah dan kemudahan.
Mari kita amalkan ajaran-ajaran luhur Guru Sekumpul ini dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita rezeki yang halal, berkah, dan mencukupi, serta menjadikan kita hamba yang senantiasa bersyukur.