Simbol melambangkan kekhususan dan pencerahan.
Hari Raya Guru Sekumpul, yang diperingati setiap tanggal 5 Rajab, merupakan momen yang sangat dinanti oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Peringatan ini merujuk pada wafatnya seorang ulama kharismatik dan pewaris ilmu para auliya', Al-Alim Al-Allamah Al-Arif Billah KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari, atau yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul. Momen ini bukan hanya sekadar tradisi, melainkan sebuah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meneladani akhlak mulia beliau, dan meraih limpahan berkah.
Guru Sekumpul dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai Rasulullah SAW, keluarganya, serta para ulama pendahulunya. Beliau mengajarkan pentingnya mengamalkan ajaran Islam secara utuh, mulai dari ibadah ritual hingga muamalah. Oleh karena itu, peringatan hari raya beliau menjadi sarana untuk merefleksikan dan menguatkan kembali amalan-amalan yang telah beliau contohkan dan ajarkan. Terdapat berbagai amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan, baik secara individu maupun berjamaah, demi meraih fadilah dan keberkahan di hari yang istimewa ini.
Mengikuti jejak spiritual Guru Sekumpul berarti menghidupkan kembali nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa amalan utama yang sangat ditekankan dan dianjurkan untuk dilakukan pada Hari Raya Guru Sekumpul antara lain:
Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang senantiasa diajarkan oleh para ulama, termasuk Guru Sekumpul. Di hari raya ini, sangat dianjurkan untuk memperbanyak bacaan shalawat, baik shalawat pendek maupun shalawat-shalawat yang lebih panjang seperti Shalawat Nariyah, Shalawat Fatih, atau shalawat-shalawat yang diajarkan beliau secara khusus. Selain itu, zikir juga menjadi pondasi penting. Mengingat Allah SWT dalam setiap keadaan akan menumbuhkan ketenangan jiwa dan kedekatan spiritual. Amalan zikir pagi dan petang, membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir secara istiqamah sangat dianjurkan.
Al-Qur'an adalah pedoman hidup umat Islam. Guru Sekumpul sendiri adalah seorang 'Alim yang sangat menguasai dan mengamalkan isi Al-Qur'an. Di hari raya ini, manfaatkan waktu untuk membaca Al-Qur'an, merenungkan maknanya, dan berusaha untuk mengkhatamkannya. Bagi yang belum terbiasa, bisa membaca surat-surat pendek yang mudah dihafal atau surat Yasin yang memiliki fadilah besar. Mengkhatamkan Al-Qur'an secara berjamaah juga sering menjadi kegiatan di majelis-majelis haul.
Salah satu puncak peringatan Hari Raya Guru Sekumpul adalah dilaksanakannya majelis haul yang dihadiri oleh ribuan bahkan jutaan peziarah dari berbagai penjuru. Menghadiri majelis ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Di dalamnya terdapat pembacaan ayat suci Al-Qur'an, shalawat, zikir, dan tausiyah dari para ulama. Kehadiran dalam majelis haul bukan hanya sekadar keramaian, melainkan kesempatan untuk berkumpul dengan orang-orang saleh, mendengarkan ilmu yang bermanfaat, dan insya Allah mendapatkan curahan rahmat serta keberkahan dari Allah SWT melalui wasilah Guru Sekumpul.
Bagi yang berkesempatan, berziarah ke makam beliau di Martapura, Kalimantan Selatan, adalah sebuah kerinduan tersendiri. Ziarah kubur bagi orang mukmin adalah salah satu amalan yang disunnahkan. Di makam, kita dianjurkan untuk berdoa, membaca Surah Yasin, dan memohon kepada Allah SWT agar senantiasa diberikan taufik dan hidayah untuk mengikuti jejak perjuangan serta akhlak mulia Guru Sekumpul.
Guru Sekumpul adalah sosok yang sangat dermawan dan gemar bersedekah. Beliau senantiasa menganjurkan umat untuk saling membantu, berbuat baik kepada sesama, dan meringankan beban orang lain. Di hari raya ini, perbanyaklah amal kebaikan. Mulai dari memberikan santunan kepada anak yatim, membantu fakir miskin, berbagi makanan, hingga menolong sesama dalam kebaikan lainnya. Sedekah yang tulus insya Allah akan menjadi sebab dibukakannya pintu rezeki dan dikabulkannya segala hajat.
Peringatan Hari Raya Guru Sekumpul juga menjadi momentum untuk introspeksi diri dan memperbaiki hubungan antar sesama. Sesuai dengan ajaran Islam, menjaga silaturahmi adalah hal yang sangat penting. Ucapkan maaf kepada orang tua, kerabat, tetangga, dan siapa saja yang mungkin pernah kita sakiti. Perbaiki akhlak, jauhi maksiat, dan tingkatkan kualitas ibadah kita. Teladani kesantunan, kerendahan hati, dan akhlak mulia yang dicontohkan oleh Guru Sekumpul.
Semoga dengan mengamalkan sunnah-sunnah ini, kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat, keberkahan, dan syafaat dari Allah SWT melalui kedudukan tinggi Abah Guru Sekumpul di sisi-Nya. Mari jadikan momentum Hari Raya Guru Sekumpul sebagai pengingat untuk terus meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita, serta menjadi pribadi yang lebih baik sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah yang dicontohkan oleh para ulama pewaris Rasulullah.