Adonan Martabak Bisa Disimpan di Kulkas? Simak Cara Tepatnya!
Ilustrasi adonan martabak yang siap disimpan.
Siapa yang tidak suka martabak? Camilan legit ini menjadi favorit banyak orang, baik martabak manis dengan berbagai isian menggiurkan, maupun martabak telur yang gurih dan renyah. Seringkali, saat membuat martabak dalam jumlah banyak, kita berhadapan dengan sisa adonan. Pertanyaan pun muncul: bisakah adonan martabak ini disimpan di kulkas? Jawabannya adalah ya, bisa! Namun, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan agar kualitas adonan tetap terjaga dan martabak yang dihasilkan tetap lezat.
Mengapa Menyimpan Adonan Martabak?
Ada berbagai alasan mengapa Anda ingin menyimpan adonan martabak. Mungkin Anda membuat dalam porsi besar untuk acara keluarga, ingin menyiapkan stok adonan untuk keperluan mendadak, atau sekadar menghemat waktu agar bisa membuat martabak kapan saja tanpa harus repot meracik bahan dari awal. Dengan penyimpanan yang tepat, adonan martabak bisa menjadi solusi praktis untuk menikmati camilan favorit.
Jenis Adonan Martabak dan Penyimpanannya
Secara umum, adonan martabak dibagi menjadi dua jenis utama: adonan martabak manis (biasanya berbahan dasar tepung terigu, telur, gula, dan santan/susu) dan adonan martabak telur (biasanya berbahan dasar tepung terigu, telur, daun bawang, dan daging/isian lainnya). Keduanya memiliki cara penyimpanan yang sedikit berbeda, namun prinsip dasarnya sama.
Adonan Martabak Manis
Adonan martabak manis cenderung lebih kental dan memiliki cita rasa manis. Untuk menyimpannya:
Pastikan Adonan Dingin: Jangan pernah menyimpan adonan martabak manis yang masih hangat. Biarkan adonan mencapai suhu ruang terlebih dahulu.
Wadah Kedap Udara: Pindahkan adonan ke dalam wadah yang bersih dan kedap udara. Gunakan wadah plastik atau kaca yang memiliki tutup rapat.
Tutup Permukaan Adonan: Untuk mencegah terbentuknya kulit pada permukaan adonan, Anda bisa menutup permukaannya dengan plastik wrap yang menempel langsung pada adonan, baru kemudian tutup wadahnya.
Tempatkan di Kulkas: Simpan wadah berisi adonan di bagian kulkas yang tidak terlalu dingin, idealnya pada suhu 1-4 derajat Celcius.
Lama Penyimpanan: Adonan martabak manis umumnya bisa bertahan di kulkas selama 2-3 hari. Setelah itu, kualitasnya mungkin mulai menurun.
Adonan Martabak Telur
Adonan martabak telur biasanya lebih elastis dan sedikit lebih lengket karena kandungan glutennya yang lebih tinggi. Cara penyimpanannya:
Pendinginan Penuh: Sama seperti adonan manis, pastikan adonan martabak telur benar-benar dingin sebelum disimpan.
Bentuk Bulatan/Lingkaran: Bagi adonan menjadi beberapa bagian sesuai ukuran martabak yang Anda inginkan. Bentuk masing-masing menjadi bulatan atau lingkaran tipis.
Beri Lapisan Pembatas: Letakkan selembar plastik atau kertas roti (baking paper) di antara setiap bulatan adonan untuk mencegah lengket dan memudahkan saat mengambilnya nanti.
Wadah dan Penutup: Susun bulatan adonan dalam wadah kedap udara. Pastikan wadah cukup besar agar adonan tidak saling menumpuk terlalu padat.
Suhu Kulkas: Simpan di bagian kulkas dengan suhu stabil.
Lama Penyimpanan: Adonan martabak telur yang disimpan dengan baik dapat bertahan hingga 3-4 hari di kulkas.
Perhatian Penting: Hindari menyimpan adonan martabak di suhu ruang terlalu lama, karena dapat memicu pertumbuhan bakteri dan merusak kualitas adonan.
Cara Menggunakan Adonan Martabak yang Disimpan
Setelah disimpan di kulkas, adonan martabak perlu sedikit perlakuan sebelum digunakan. Untuk adonan martabak manis, cukup keluarkan dari kulkas, biarkan pada suhu ruang selama beberapa saat hingga kembali lentur, lalu aduk sebentar sebelum digunakan. Anda mungkin perlu menambahkan sedikit air jika adonan terasa terlalu kental.
Untuk adonan martabak telur, Anda bisa langsung menggunakannya setelah dikeluarkan dari kulkas dan sedikit diuleni agar kembali kalis. Jika Anda melihat ada sedikit cairan terpisah, aduk saja hingga tercampur rata kembali. Jika adonan terlihat kering atau pecah-pecah, Anda bisa menambahkan sedikit air atau minyak.
Tips Tambahan: Jika Anda berencana menyimpan adonan lebih dari 3-4 hari, pertimbangkan untuk menyimpannya di dalam freezer. Bungkus adonan dengan rapat menggunakan plastik wrap dan masukkan ke dalam wadah kedap udara. Saat akan digunakan, cairkan adonan di kulkas semalaman, lalu baru dihangatkan pada suhu ruang. Penyimpanan di freezer bisa menjaga kualitas adonan hingga 1 bulan.
Ciri Adonan Martabak yang Sudah Tidak Layak Simpan
Ada beberapa tanda yang menunjukkan adonan martabak Anda sudah tidak layak untuk disimpan atau dikonsumsi:
Bau Tidak Sedap: Jika adonan mengeluarkan bau asam, apek, atau bau menyengat lainnya, segera buang.
Perubahan Warna: Adonan yang berubah warna menjadi lebih gelap, keabuan, atau muncul bercak-bercak tidak wajar merupakan tanda pembusukan.
Tekstur Berubah Drastis: Adonan menjadi terlalu lembek, berair, atau malah kering kerontang dan sulit menyatu kembali.
Muncul Gelembung yang Tidak Wajar: Gelembung-gelembung kecil yang terus muncul setelah adonan didiamkan bisa jadi tanda fermentasi yang berlebihan.
Dengan memahami cara yang tepat untuk menyimpan adonan martabak, Anda bisa lebih leluasa menikmati hidangan lezat ini kapan pun Anda mau. Selamat mencoba dan semoga berhasil!