Abah Sepuh Suryalaya: Jejak Spiritual Sang Waliyullah

Suryalaya

Representasi visual spiritualitas dan cahaya penerang.

Dalam lanskap spiritual Nusantara, nama Abah Sepuh Suryalaya bergema kuat sebagai sosok mursyid tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) yang kharismatik dan dihormati. Beliau bukan sekadar pemimpin spiritual, melainkan juga seorang pembimbing umat yang penuh kasih, meninggalkan jejak dakwah dan tarbiyah yang mendalam, terutama melalui Pondok Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kehidupan dan perjuangannya menjadi inspirasi bagi jutaan pengikutnya, serta bagi siapa saja yang mencari pemahaman yang lebih dalam tentang Islam yang damai dan transformatif.

Kelahiran dan Perjalanan Intelektual

Abah Sepuh, yang bernama lengkap Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin, dilahirkan di Tasikmalaya. Sejak usia muda, beliau telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap ilmu agama dan spiritualitas. Perjalanan pendidikannya membawanya menimba ilmu dari berbagai ulama terkemuka di Nusantara, memperkaya pemahamannya tentang Al-Qur'an, Hadis, Fikih, Tasawuf, dan berbagai disiplin ilmu Islam lainnya. Konsistensinya dalam belajar dan beribadah membentuk fondasi kuat bagi kepemimpinan spiritualnya kelak.

Mendirikan dan Mengembangkan Suryalaya

Titik balik terpenting dalam sejarah Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia adalah ketika Abah Sepuh mendirikan Pondok Pesantren Suryalaya. Pesantren ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan formal, tetapi yang lebih utama adalah sebagai "madrasah ruhaniyah" tempat para santri dididik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amalan zikir berjamaah, munajat, dan berbagai bentuk ibadah lainnya yang dibimbing langsung oleh beliau. Suryalaya menjadi mercusuar spiritual yang menerangi, menarik ribuan santri dari berbagai penjuru negeri, bahkan dari mancanegara, yang haus akan bimbingan spiritual.

Di bawah kepemimpinan Abah Sepuh, Suryalaya berkembang pesat, tidak hanya dalam hal jumlah santri, tetapi juga dalam metode dan pendekatan dakwahnya. Beliau dikenal sangat menekankan pentingnya kemurnian ajaran tasawuf, yang berakar pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, sambil tetap terbuka terhadap perkembangan zaman. Pendekatannya yang humanis, bijaksana, dan penuh kasih sayang membuat ajarannya mudah diterima oleh berbagai kalangan masyarakat. Ia mengajarkan bahwa spiritualitas sejati harus tercermin dalam perilaku sehari-hari, dalam sikap peduli terhadap sesama, dan dalam upaya menciptakan kedamaian serta keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Intisari Ajaran dan Warisan Spiritual

Inti dari ajaran Abah Sepuh Suryalaya adalah penguatan hubungan vertikal dengan Sang Pencipta dan hubungan horizontal dengan sesama manusia. Beliau mengajarkan bahwa pencapaian hakikat spiritualitas adalah melalui tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) yang konsisten dan ikhlas. Amalan zikir, khususnya zikir jahr (zikir keras) yang menjadi ciri khas TQN Suryalaya, bukanlah sekadar ritual, melainkan sarana untuk membersihkan hati dari segala macam penyakit spiritual seperti riya (pamer), ujub (sombong), hasad (dengki), dan cinta dunia yang berlebihan.

Beliau selalu menekankan pentingnya tiga hal dalam bertarekat: pertama, mengikuti jejak para guru mursyid terdahulu. Kedua, menjaga kemurnian ajaran Syekh Abdul Qadir Jailani dan Imam Ahmad bin Hanbal. Ketiga, melayani umat dan mengabdi kepada agama serta negara. Pesan-pesan beliau sering disampaikan dengan bahasa yang sederhana namun mendalam, penuh hikmah, dan mudah dicerna oleh akal serta meresap ke dalam hati. Warisan spiritualnya tidak hanya terbatas pada ajaran tasawuf, tetapi juga meluas pada pembentukan karakter umat yang berakhlak mulia, cinta tanah air, dan toleran terhadap perbedaan.

Dampak dan Pengaruh Abah Sepuh

Pengaruh Abah Sepuh Suryalaya sangatlah luas. Melalui ribuan alumni dan jutaan pengikutnya yang tersebar di berbagai daerah, ajaran TQN Suryalaya terus menyebar dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Banyak di antara mereka yang aktif dalam kegiatan sosial keagamaan, mendirikan majelis taklim, bahkan pondok pesantren di daerahnya masing-masing, melanjutkan estafet dakwah dan tarbiyah. Kehidupan Abah Sepuh Suryalaya menjadi bukti nyata bagaimana seorang hamba Allah yang tulus dapat memberikan perubahan besar bagi lingkungannya, membawa cahaya hidayah dan membawa kedamaian batin bagi banyak orang.

Kisah hidup Abah Sepuh Suryalaya adalah narasi tentang ketekunan spiritual, dedikasi dakwah, dan cinta yang tak terhingga kepada Allah SWT serta umat manusia. Jejak langkahnya di Suryalaya dan ajaran-ajarannya terus menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi para pencari kebenaran dan ketenangan jiwa. Beliau adalah salah satu pilar penting dalam perkembangan Islam di Indonesia yang patut untuk terus dikenang dan dilestarikan ajarannya. Melalui pengabdiannya yang tanpa lelah, Abah Sepuh Suryalaya telah menanamkan benih-benih kebaikan yang terus tumbuh subur dan memberikan manfaat hingga kini.

🏠 Homepage