Merasa ada yang mengganjal di tenggorokan, disertai rasa tidak nyaman atau nyeri di dada, bisa menjadi pengalaman yang mengganggu dan membuat khawatir. Kondisi ini seringkali muncul secara tiba-tiba dan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Penting untuk memahami berbagai kemungkinan penyebabnya agar dapat mengambil langkah penanganan yang tepat.
Gejala tenggorokan gatal biasanya terasa seperti ada sesuatu yang menggores atau menggelitik di bagian belakang tenggorokan. Hal ini seringkali memicu keinginan untuk berdehem atau batuk. Sementara itu, nyeri dada bisa bervariasi, mulai dari rasa perih, tertekan, hingga nyeri yang tajam. Lokasi nyeri juga bisa berbeda, kadang terasa di tengah dada, di sisi kiri, atau bahkan menjalar ke area lain seperti lengan, leher, atau rahang.
Kombinasi kedua gejala ini bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama jika intensitasnya cukup kuat atau berlangsung lama. Jangan abaikan sinyal tubuh Anda. Mengenali pola gejala dan faktor-faktor yang memperburuknya adalah langkah awal yang baik untuk mencari solusi.
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan munculnya kombinasi gejala tenggorokan gatal dan dada sakit. Beberapa yang paling umum meliputi:
Infeksi virus seperti flu atau pilek adalah penyebab paling sering. Virus ini dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan (faringitis) dan saluran udara, yang berujung pada rasa gatal dan batuk. Batuk yang sering dan kuat dapat menyebabkan nyeri pada otot dada. Gejala lain yang menyertai biasanya meliputi bersin, hidung meler, demam ringan, dan kelelahan.
Paparan terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau makanan tertentu dapat memicu reaksi alergi. Tenggorokan bisa terasa gatal dan membengkak, sementara batuk atau bersin yang berulang dapat menyebabkan ketegangan pada otot dada. Dalam kasus yang lebih serius, reaksi alergi bisa menyebabkan masalah pernapasan.
Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan dapat mengiritasi lapisan tenggorokan, menyebabkan rasa gatal, sensasi terbakar, dan suara serak. Iritasi ini juga bisa memicu batuk kronis. Nyeri dada, terutama sensasi terbakar (heartburn), adalah gejala khas GERD yang seringkali disalahartikan sebagai masalah jantung. Rasa tidak nyaman ini bisa memburuk setelah makan atau saat berbaring.
Paparan terhadap asap rokok (baik perokok aktif maupun pasif), polusi udara, atau bahan kimia iritan lainnya dapat memicu peradangan pada saluran pernapasan. Ini bisa menyebabkan tenggorokan terasa gatal, kering, dan memicu batuk yang akhirnya menimbulkan nyeri dada akibat kontraksi otot.
Secara psikologis, stres dan kecemasan dapat memengaruhi fungsi tubuh. Beberapa orang mengalami gejala fisik seperti tenggorokan terasa sesak atau tercekat, disertai sensasi tidak nyaman di dada. Ini terkadang disebut sebagai 'globus pharyngeus' atau sensasi benjolan di tenggorokan, dan bisa disertai nyeri dada ringan.
Meskipun lebih jarang, gejala nyeri dada yang signifikan, terutama jika disertai dengan sesak napas, keringat dingin, mual, atau nyeri yang menjalar, bisa menjadi tanda masalah jantung serius seperti serangan jantung. Tenggorokan gatal mungkin tidak selalu menjadi gejala utama dalam kasus ini, tetapi sangat penting untuk tidak mengabaikan nyeri dada.
Meskipun banyak penyebab tenggorokan gatal dan dada sakit bersifat ringan dan bisa diatasi di rumah, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera:
Menangani tenggorokan gatal dan dada sakit tergantung pada penyebabnya. Namun, ada beberapa langkah umum yang bisa Anda lakukan:
Mengenali gejala tenggorokan gatal dan dada sakit serta memahami kemungkinan penyebabnya adalah kunci untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan langkah pencegahan dan penanganan yang benar, Anda dapat kembali merasa nyaman dan sehat.