Tarekat Sammaniyah Guru Sekumpul: Ajaran dan Pengaruhnya

Tarekat Sammaniyah adalah salah satu tarekat sufi yang memiliki pengikut cukup banyak di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, nama Tarekat Sammaniyah seringkali dikaitkan erat dengan sosok ulama kharismatik asal Martapura, Kalimantan Selatan, yaitu Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Guru Sekumpul. Kehadiran dan ajaran beliau telah memberikan warna dan kedalaman tersendiri dalam perkembangan tarekat ini di tanah air.

Tarekat Sammaniyah sendiri berakar dari ajaran Syekh Muhammad bin Abd Karim Al-Samman Al-Madani, seorang ulama besar dari Madinah. Ajaran tarekat ini pada intinya menekankan pada pencarian kedekatan diri kepada Allah SWT melalui dzikir, muraqabah (pengawasan diri), dan mujahadah (perjuangan melawan hawa nafsu). Inti dari tasawuf Sammaniyah adalah mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam segala aspek kehidupan, baik lahir maupun batin, dengan tujuan mencapai makrifatullah.

Guru Sekumpul, sebagai salah satu mursyid (pembimbing spiritual) Tarekat Sammaniyah yang paling berpengaruh di generasinya, tidak hanya meneruskan ajaran klasik tarekat ini, tetapi juga mengadaptasinya dengan konteks masyarakat Indonesia. Beliau dikenal dengan metode pengajarannya yang lembut, penuh kasih sayang, dan mudah diterima oleh berbagai kalangan. Pengajian-pengajian beliau yang diselenggarakan secara rutin selalu dipadati oleh ribuan jamaah, menunjukkan betapa besarnya kecintaan dan kepercayaan masyarakat terhadap beliau.

Salah satu ciri khas ajaran Tarekat Sammaniyah yang dibawakan oleh Guru Sekumpul adalah penekanan pada amalan-amalan yang bersifat praktis dan mudah dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir berjamaah, pembacaan shalawat, serta pengajian kitab-kitab klasik Islam menjadi rutinitas yang sangat ditekankan. Beliau mengajarkan bahwa kesempurnaan spiritual tidak harus dijauhkan dari kehidupan duniawi, melainkan justru bisa dicapai melalui penghayatan spiritual dalam setiap aktivitas. Kesederhanaan, kerendahan hati, dan pelayanan terhadap sesama menjadi pilar penting dalam akhlak seorang pengikut tarekat.

Ilustrasi Masjid Guru Sekumpul

Pengaruh Tarekat Sammaniyah Guru Sekumpul meluas tidak hanya di Kalimantan Selatan, tetapi juga ke berbagai daerah lain di Indonesia, bahkan hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Banyak santri dan murid beliau yang kemudian mendirikan majelis-majelis taklim dan pondok pesantren di daerah masing-masing, melanjutkan estafet dakwah dan pembinaan spiritual. Keberadaan mereka menjadi garda terdepan dalam penyebaran ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin, sesuai dengan semangat ajaran tarekat dan teladan yang diberikan oleh Guru Sekumpul.

Dalam ajarannya, Guru Sekumpul sangat menekankan pentingnya adab dan akhlakul karimah. Beliau mengajarkan bahwa ilmu yang tinggi dan ibadah yang banyak tidak akan berarti tanpa dibarengi dengan akhlak yang mulia. Kasih sayang terhadap sesama, menghormati orang tua, memuliakan guru, dan membantu kaum dhuafa adalah beberapa contoh akhlak yang senantiasa beliau ajarkan dan teladankan. Hal ini menjadikan Tarekat Sammaniyah di bawah bimbingan beliau sebagai wadah pembentukan karakter Muslim yang utuh, beriman kuat, dan berakhlak mulia.

Ajaran Tarekat Sammaniyah Guru Sekumpul juga mencakup pentingnya menjaga silaturahmi antar sesama mukmin. Beliau seringkali menganjurkan untuk saling mengunjungi, berbagi kebahagiaan, serta meringankan beban sesama. Semangat kekeluargaan dan persaudaraan dalam bingkai ukhuwah Islamiyah menjadi salah satu kekuatan yang mengikat para jamaah tarekat ini. Hal ini tercermin dari banyaknya kegiatan sosial dan kemanusiaan yang seringkali diinisiasi atau didukung oleh jamaah tarekat ini.

Memahami Tarekat Sammaniyah Guru Sekumpul berarti memahami sebuah tradisi spiritual yang berakar pada Al-Qur'an dan Sunnah, yang kemudian diwariskan melalui silsilah keilmuan dan keruhanian yang terpercaya. Pengaruhnya dalam membentuk masyarakat yang religius dan berakhlak mulia di Indonesia tidak dapat dipungkiri. Ajaran beliau terus hidup dan berkembang, menjadi pelita bagi umat dalam menempuh jalan spiritual menuju keridhaan Allah SWT.

🏠 Homepage