Sensasi mengganjal atau rasa gatal yang disertai lendir yang sulit dikeluarkan di tenggorokan seringkali menjadi keluhan yang mengganggu. Kondisi ini dikenal sebagai dahak kering di tenggorokan. Berbeda dengan dahak basah yang mudah dikeluarkan, dahak kering terasa lebih lengket, mengiritasi, dan dapat memicu batuk yang tidak produktif. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.
Dahak kering merujuk pada lendir yang diproduksi oleh saluran pernapasan, namun memiliki konsistensi yang lebih kental dan sulit diencerkan. Lendir ini berfungsi melindungi saluran pernapasan dari iritan, debu, dan patogen. Namun, ketika produksinya terganggu atau kualitasnya berubah, ia bisa menjadi lebih lengket dan mengering, menyebabkan ketidaknyamanan.
Ada berbagai faktor yang dapat memicu timbulnya dahak kering di tenggorokan. Beberapa penyebab yang paling umum meliputi:
Infeksi seperti flu biasa, pilek, bronkitis, atau bahkan radang tenggorokan (faringitis) dapat menyebabkan peradangan pada selaput lendir tenggorokan. Awalnya, lendir mungkin lebih encer, namun seiring perkembangan infeksi, lendir bisa menjadi lebih kental dan kering, terutama saat masa penyembuhan.
Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu hewan, atau polusi dapat memicu tubuh memproduksi lebih banyak lendir sebagai respons perlindungan. Lendir ini terkadang bisa menjadi lebih kental dan lengket, terutama jika paparan alergen terus menerus terjadi.
Lingkungan dengan kelembaban rendah, baik di dalam maupun luar ruangan, dapat mengeringkan selaput lendir di tenggorokan. Udara AC atau pemanas yang terlalu kuat seringkali menjadi penyebab umum kondisi ini. Ketika tenggorokan kering, lendir yang ada cenderung menjadi lebih kental dan sulit dikeluarkan.
Kurang minum air putih dapat mempengaruhi produksi lendir di seluruh tubuh, termasuk di saluran pernapasan. Ketika tubuh kekurangan cairan, lendir akan cenderung menjadi lebih pekat dan kering.
Paparan terhadap asap rokok (baik perokok aktif maupun pasif), polusi udara, debu, bahan kimia, atau uap yang mengiritasi dapat memicu peradangan dan perubahan pada produksi lendir. Tubuh berusaha melindungi diri dengan melapisi tenggorokan, namun hasilnya bisa berupa lendir yang kering dan mengganggu.
Dalam beberapa kasus, dahak kering yang persisten bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius seperti refluks asam lambung (GERD) yang naik ke kerongkongan, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau bahkan tumor di saluran pernapasan. Namun, kondisi ini biasanya disertai gejala lain.
Menangani dahak kering memerlukan kombinasi perawatan di rumah dan terkadang intervensi medis. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba:
Minumlah air putih yang cukup sepanjang hari. Cairan hangat seperti air hangat dengan madu dan lemon, teh herbal (chamomile, jahe), atau kaldu dapat membantu melembabkan tenggorokan dan mengencerkan lendir.
Menjaga kelembaban udara di ruangan Anda, terutama saat tidur, dapat membantu mencegah tenggorokan mengering. Gunakan humidifier atau letakkan wadah berisi air di dekat sumber panas.
Larutan air garam hangat (setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat) dapat membantu meredakan iritasi tenggorokan dan sedikit mengencerkan lendir.
Jauhi asap rokok, polusi, dan bahan kimia yang dapat mengiritasi tenggorokan Anda. Jika Anda memiliki alergi, usahakan untuk menghindari pemicu alergi Anda.
Tubuh memerlukan istirahat untuk pulih, terutama jika dahak kering disebabkan oleh infeksi. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang berkualitas.
Obat pelega tenggorokan atau permen pelega tenggorokan yang mengandung mentol dapat memberikan kelegaan sementara. Jika Anda merasa dahak perlu diencerkan, obat ekspektoran yang dijual bebas (dengan anjuran yang tepat) mungkin bisa membantu.
Jika dahak kering sangat mengganggu, disertai nyeri, demam tinggi, kesulitan bernapas, atau berlangsung lebih dari dua minggu, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat mendiagnosis penyebab pasti dan merekomendasikan pengobatan yang sesuai, termasuk obat resep jika diperlukan.
Dahak kering di tenggorokan memang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan langkah-langkah penanganan yang tepat, Anda dapat meredakan gejala dan kembali merasa nyaman.