Ilmu Dzikir

Tarekat Sammaniyah Abah Guru Sekumpul: Warisan Spiritual yang Terus Hidup

Di tengah dinamika kehidupan modern yang serba cepat dan materialistis, nilai-nilai spiritual menjadi semakin penting sebagai jangkar ketenangan batin dan arah moral. Salah satu pilar spiritual yang memiliki pengaruh mendalam di tanah air, khususnya di Kalimantan Selatan, adalah ajaran dari Tarekat Sammaniyah yang diteruskan oleh ulama kharismatik, Abah Guru Sekumpul (KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani). Warisan spiritual ini tidak hanya menjadi pedoman bagi para pengikutnya, tetapi juga memberikan kontribusi tak ternilai bagi pembentukan karakter dan akhlak mulia masyarakat luas.

Tarekat Sammaniyah sendiri merupakan salah satu jalur tarekat tasawuf yang berakar dari ajaran Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani. Tarekat ini menekankan pentingnya dzikir, tafakur, dan mujahadah sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di tangan Abah Guru Sekumpul, ajaran ini mengalami pengembangan dan penyesuaian yang membuatnya lebih mudah diterima dan dipraktikkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Beliau mengajarkan bahwa inti dari tarekat adalah bagaimana seseorang senantiasa menyadari kehadiran Allah dalam setiap gerak dan nafasnya, serta berusaha untuk menghiasi diri dengan akhlak-akhlak terpuji yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Peran Sentral Abah Guru Sekumpul

Abah Guru Sekumpul dikenal luas sebagai seorang ulama yang memiliki kedalaman ilmu agama dan kewalian yang mumpuni. Beliau tidak hanya mengajarkan syariat Islam secara kaffah, tetapi juga menanamkan pemahaman tasawuf yang mendalam dengan cara yang mudah dipahami. Kemanusiaannya yang luhur, kerendahan hatinya, serta kasih sayangnya yang tulus kepada seluruh umat manusia, membuat ajaran Tarekat Sammaniyah di bawah bimbingannya mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat.

Karya-karya beliau, baik berupa kitab-kitab maupun ceramah-ceramah, menjadi sumber inspirasi dan pedoman. Di dalamnya, Abah Guru Sekumpul secara konsisten menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah SWT melalui ibadah yang ikhlas dan kontinyu, serta menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Beliau seringkali mengingatkan bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat dapat diraih dengan mengikuti jejak para ulama salafus shalih dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an serta Sunnah Rasulullah SAW.

Pokok Ajaran Tarekat Sammaniyah

Meskipun memiliki nama yang spesifik, ajaran Tarekat Sammaniyah yang diajarkan oleh Abah Guru Sekumpul pada dasarnya mencakup pilar-pilar fundamental dalam perjalanan spiritual seorang Muslim. Beberapa aspek yang sangat ditekankan antara lain:

Pengaruh dan Keberlangsungan Tarekat

Pengaruh Tarekat Sammaniyah di bawah bimbingan Abah Guru Sekumpul terasa sangat luas. Majelis-majelis dzikir dan pengajian yang beliau adakan selalu dipenuhi oleh ribuan bahkan jutaan jamaah dari berbagai latar belakang. Hal ini menunjukkan betapa ajaran beliau mampu menyentuh hati dan memberikan pencerahan spiritual bagi banyak orang.

Setelah wafatnya Abah Guru Sekumpul, estafet kepemimpinan dan penyebaran ajaran tarekat dilanjutkan oleh para penerus dan santri-santrinya yang setia. Majelis dzikir dan pengajian tetap berjalan dengan lancar, bahkan terus berkembang. Hal ini membuktikan bahwa ajaran Tarekat Sammaniyah Abah Guru Sekumpul bukanlah sekadar warisan dari seorang individu, melainkan sebuah sistem nilai dan praktik spiritual yang memiliki daya tahan dan keberlangsungan yang kuat. Para pengikutnya terus berupaya mengamalkan ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya sebagai pedoman untuk meraih ketenangan hati, keberkahan hidup, dan kebahagiaan di dunia serta akhirat. Keberadaan tarekat ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai spiritualitas dan akhlak mulia akan selalu dicari dan dibutuhkan oleh umat manusia.

🏠 Homepage