PPT Batuan Metamorf: Memahami Transformasi Bumi

Batuan metamorf merupakan salah satu dari tiga klasifikasi utama batuan, selain batuan beku dan batuan sedimen. Kata "metamorf" berasal dari bahasa Yunani "meta" yang berarti "sesudah" dan "morphe" yang berarti "bentuk". Jadi, batuan metamorf secara harfiah berarti batuan yang telah berubah bentuk. Perubahan ini terjadi pada batuan yang sudah ada sebelumnya, baik itu batuan beku, batuan sedimen, atau bahkan batuan metamorf lain, di bawah pengaruh suhu, tekanan, dan/atau fluida kimia yang tinggi, tanpa mengalami peleburan total.

Proses Metamorfosis

Proses yang mengubah batuan ini disebut metamorfosis. Kondisi yang memicu metamorfosis umumnya ditemukan jauh di dalam kerak bumi atau di zona tumbukan lempeng tektonik. Ada tiga agen utama yang berperan dalam metamorfosis:

• Suhu (Temperatur): Peningkatan suhu, baik dari intrusi magma maupun dari panas bumi, dapat menyebabkan mineral dalam batuan menjadi tidak stabil dan berubah menjadi mineral baru yang lebih stabil pada suhu yang lebih tinggi.
• Tekanan: Tekanan yang meningkat dapat memengaruhi tekstur batuan. Tekanan diferensial, yaitu tekanan yang tidak sama ke segala arah, dapat menyebabkan mineral terorientasi sejajar, menghasilkan tekstur foliasi yang khas pada batuan metamorf.
• Fluida Kimia: Air panas yang kaya akan ion terlarut dapat bersirkulasi melalui celah-celah batuan, membawa serta mineral baru atau bereaksi dengan mineral yang ada, sehingga mengubah komposisi kimia batuan.

Jenis-Jenis Metamorfosis

Berdasarkan mekanisme dan lingkungan pembentukannya, metamorfosis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

Metamorfosis Kontak

Terjadi ketika batuan yang sudah ada bersentuhan langsung dengan magma panas. Panas dari magma adalah agen metamorfosis utama di sini, menyebabkan perubahan mineralogi dan tekstur pada batuan di sekitarnya. Batuan yang terbentuk biasanya memiliki tekstur granular dan tanpa foliasi (non-foliasi).

Metamorfosis Regional

Melibatkan area yang luas dan biasanya terjadi di daerah pegunungan yang terbentuk akibat tumbukan lempeng tektonik. Baik suhu maupun tekanan berperan signifikan dalam jenis metamorfosis ini. Batuan yang terbentuk seringkali menunjukkan foliasi yang jelas akibat tekanan diferensial.

Metamorfosis Dinamo (Tektonik)

Terjadi di zona patahan atau sesar yang aktif. Tekanan yang sangat besar dan gerakan gesekan menjadi agen utama metamorfosis, menghasilkan batuan dengan tekstur khusus seperti mylonite.

Metamorfosis Kejutan (Impact Metamorphism)

Terjadi akibat tumbukan meteorit dengan permukaan bumi. Energi kinetik yang sangat besar diubah menjadi panas dan tekanan yang ekstrem dalam waktu singkat, membentuk mineral-mineral unik yang hanya ditemukan di lokasi tumbukan.

Tekstur Batuan Metamorf

Salah satu ciri khas batuan metamorf adalah teksturnya, yang mencerminkan kondisi metamorfosis yang dialaminya. Tekstur utama meliputi:

• Foliated: Batuan menunjukkan susunan mineral yang berlapis atau sejajar akibat tekanan diferensial. Contohnya meliputi slate, phyllite, schist, dan gneiss.
• Non-foliated: Batuan tidak menunjukkan susunan mineral yang berlapis. Teksturnya lebih granular. Contohnya adalah marble (dari batu kapur) dan quartzite (dari batu pasir).

Contoh Batuan Metamorf

Beberapa contoh batuan metamorf yang umum dikenal:

• Batu Sabak (Slate): Berasal dari batu lempung (shale) atau batu lanau (siltstone) yang mengalami metamorfosis tingkat rendah. Memiliki belahan yang sangat halus.
• Filite (Phyllite): Tingkat metamorfosis lebih tinggi dari slate, menunjukkan kilau halus akibat pembentukan sericite (mika halus).
• Sekis (Schist): Terbentuk pada kondisi metamorfosis yang lebih tinggi, ditandai dengan foliasi yang jelas dan keberadaan mineral mika yang lebih besar, memberikan tekstur berkilau.
• Gneis (Gneiss): Berasal dari batuan beku atau sedimen tingkat tinggi, dicirikan oleh pita-pita warna yang bergantian (mineral terang dan gelap).
• Marmer (Marble): Terbentuk dari rekristalisasi batu kapur atau dolomit. Biasanya berwarna putih bersih, tetapi dapat memiliki berbagai warna akibat pengotor.
• Kuarsit (Quartzite): Terbentuk dari rekristalisasi batu pasir. Sangat keras dan kuat, biasanya berwarna putih atau keabu-abuan.