Dalam dunia rempah-rempah, seringkali kita menemukan nama-nama yang terdengar mirip namun memiliki karakteristik yang berbeda. Dua di antaranya adalah adas dan adas manis. Meskipun keduanya berasal dari keluarga tumbuhan yang sama dan memiliki beberapa kesamaan, pemahaman mendalam tentang perbedaan adas dan adas manis sangat penting, terutama bagi para penggemar kuliner, herbalis, hingga pelaku industri. Mari kita telusuri lebih jauh apa saja perbedaan mendasar yang memisahkan kedua rempah aromatik ini.
Klasifikasi Botani: Akar Perbedaan
Secara botani, adas dan adas manis memang memiliki hubungan. Keduanya termasuk dalam famili Apiaceae (Umbelliferae), yang juga menaungi tumbuhan seperti wortel, seledri, dan jintan. Namun, perbedaan utama terletak pada spesiesnya.
Adas: Nama ilmiahnya adalah Foeniculum vulgare. Tanaman ini dikenal memiliki beberapa varietas, termasuk adas biasa (common fennel) dan adas bunga ( Florence fennel atau finocchio).
Adas Manis: Dikenal juga sebagai anis, nama ilmiahnya adalah Pimpinella anisum. Meskipun berasal dari keluarga yang sama, secara genetik ia merupakan spesies yang berbeda dari Foeniculum vulgare.
Perbedaan spesies ini menjadi dasar bagi segala perbedaan lainnya, mulai dari bentuk fisik, aroma, hingga kandungan kimiawi yang terkandung di dalamnya.
Morfologi dan Penampilan Fisik
Jika dilihat sekilas, keduanya mungkin tampak serupa, namun detail fisik mereka cukup berbeda:
Adas (Foeniculum vulgare):
Daun: Sangat halus, mirip bulu atau dill, dengan warna hijau kebiruan. Bentuknya seperti benang-benang halus yang menjuntai.
Batang: Cenderung lebih tebal dan berongga.
Buah/Biji: Bentuknya agak memanjang, berwarna hijau kecoklatan hingga coklat muda, dengan lekukan halus yang membujur. Ukurannya cenderung sedikit lebih besar dibandingkan adas manis.
Adas Manis (Pimpinella anisum):
Daun: Daun bagian bawah cenderung berlekuk atau bergerigi, sedangkan daun bagian atas lebih halus. Tidak sehalus dan sehalus daun adas.
Batang: Lebih ramping dan tidak terlalu berongga.
Buah/Biji: Bentuknya lebih bulat atau oval, menyerupai tetesan air mata, dengan warna hijau kecoklatan. Terdapat lima garis halus yang membujur di permukaannya. Ukurannya umumnya lebih kecil dibandingkan biji adas.
Perbedaan visual ini, terutama pada bentuk daun dan biji, seringkali menjadi indikator pertama untuk membedakan keduanya.
Aroma dan Rasa: Kunci Perbedaan yang Paling Terasa
Inilah area di mana perbedaan adas dan adas manis paling menonjol dan memengaruhi penggunaannya:
Adas (Foeniculum vulgare):
Aroma: Memiliki aroma yang kuat, tajam, dan sedikit manis, namun seringkali digambarkan lebih mirip aroma adas, licorice, atau permen karet rasa adas yang familiar.
Rasa: Rasanya cenderung lebih kuat, sedikit pedas, dan menyegarkan, dengan sentuhan manis yang tidak semanis adas manis. Seringkali memberikan sensasi 'dingin' di mulut.
Adas Manis (Pimpinella anisum):
Aroma: Sangat aromatik, manis, dan khas, seringkali diidentikkan dengan aroma permen, kue, dan minuman beralkohol tertentu. Aromanya lebih lembut dan lebih dominan nuansa manisnya.
Rasa: Rasanya sangat manis, hangat, dan lembut, dengan profil rasa yang jauh lebih mendekati licorice murni dibandingkan adas.
Banyak orang mengasosiasikan adas manis dengan rasa seperti permen mint atau obat batuk anak-anak karena keharuman manisnya yang khas.
Kandungan Kimia dan Manfaat
Meskipun keduanya mengandung senyawa aromatik seperti anethole, konsentrasi dan senyawa lainnya sedikit berbeda, yang berkontribusi pada perbedaan rasa dan khasiatnya.
Adas: Mengandung anethole, fenchone, dan estragole. Senyawa ini memberikan sifat antibakteri, antijamur, dan antioksidan. Adas sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan kolik.
Adas Manis: Anethole adalah komponen utamanya, yang bertanggung jawab atas rasa manis dan aromanya. Adas manis juga memiliki sifat karminatif (mengurangi gas), antispasmodik, dan dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Dalam pengobatan tradisional, keduanya sering digunakan untuk masalah pencernaan, namun profil rasa dan kekuatannya sedikit berbeda.
Penggunaan dalam Kuliner dan Lainnya
Perbedaan aroma dan rasa inilah yang menentukan bagaimana adas dan adas manis digunakan:
Adas:
Masakan: Sering digunakan dalam masakan Mediterania, India, dan Timur Tengah. Biji adas digunakan untuk membumbui roti, sup, semur, kari, hidangan ikan, dan daging panggang. Daunnya dapat digunakan sebagai garnish atau dimasukkan dalam salad. Adas bunga (Florence fennel) seringkali dikonsumsi seluruhnya sebagai sayuran, baik mentah maupun dimasak.
Minuman: Terkadang digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol seperti absinthe (walaupun seringkali dipadukan dengan adas manis).
Adas Manis:
Masakan: Sangat populer dalam hidangan penutup (kue, biskuit, pai), permen, dan minuman. Sering menjadi bahan utama dalam produk roti seperti roti jahe atau kue kering Natal.
Minuman: Merupakan komponen penting dalam minuman beralkohol seperti Ouzo (Yunani), Raki (Turki), dan Sambuca (Italia).
Aromaterapi dan Kosmetik: Minyak esensial adas manis banyak digunakan dalam parfum, sabun, dan produk perawatan tubuh karena aromanya yang manis.
Secara umum, adas lebih serbaguna dalam masakan gurih, sementara adas manis lebih mendominasi dunia kuliner manis dan minuman.
Kesimpulan
Meskipun sama-sama berasal dari keluarga Apiaceae dan memiliki profil aroma yang mengingatkan pada licorice, perbedaan adas dan adas manis terletak pada spesiesnya, penampilan fisik, kekuatan aroma, nuansa rasa, serta aplikasinya. Adas (Foeniculum vulgare) cenderung lebih kuat, sedikit pedas, dan serbaguna dalam masakan gurih, sementara adas manis (Pimpinella anisum) lebih lembut, sangat manis, dan mendominasi hidangan manis serta minuman beralkohol. Mengenali perbedaan ini akan membantu Anda memanfaatkan potensi penuh dari kedua rempah aromatik yang berharga ini dalam kreasi kuliner maupun herbal Anda.