Penyebab Adenoid Membesar Pada Anak

Adenoid adalah jaringan limfoid yang terletak di belakang rongga hidung, tepatnya di bagian atas faring (nasofaring). Jaringan ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh anak yang berfungsi untuk melawan infeksi dan bakteri yang masuk melalui saluran pernapasan. Pada bayi dan anak-anak, adenoid biasanya berukuran lebih besar dan akan mengecil seiring bertambahnya usia, umumnya menyusut setelah pubertas.

Namun, dalam beberapa kasus, adenoid bisa tumbuh membesar secara tidak normal. Pembesaran adenoid, yang dikenal sebagai adenoiditis, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada anak jika ukurannya menjadi signifikan dan menghalangi saluran udara atau saluran tuba Eustachius. Memahami penyebab adenoid membesar menjadi langkah penting bagi orang tua untuk pencegahan dan penanganan dini.

INF. SISTEM

Simbol menunjukkan peran sistem imun dalam melawan infeksi.

Faktor-Faktor Penyebab Adenoid Membesar

Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap pembesaran adenoid pada anak. Penyebab utamanya sering kali berkaitan dengan respons tubuh terhadap iritasi atau infeksi berulang.

1. Infeksi Berulang

Ini adalah penyebab paling umum dari pembesaran adenoid. Anak-anak yang sering mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu, pilek, radang tenggorokan, atau infeksi telinga, memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembesaran adenoid. Setiap kali tubuh terpapar patogen, adenoid akan merespons dengan memperbanyak sel-sel kekebalan untuk melawan infeksi. Jika respons ini terjadi berulang kali, jaringan adenoid bisa menjadi meradang dan membesar.

2. Alergi

Paparan alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau jamur dapat memicu reaksi inflamasi di saluran pernapasan, termasuk di adenoid. Peradangan kronis akibat alergi dapat menyebabkan adenoid membengkak dan tetap dalam ukuran yang membesar. Anak yang memiliki riwayat alergi, terutama rinitis alergi, cenderung lebih rentan mengalami pembesaran adenoid.

3. Paparan Iritan Lingkungan

Lingkungan yang terpapar polusi udara, asap rokok (terutama asap rokok pasif), atau bahan kimia lainnya dapat mengiritasi lapisan saluran pernapasan. Iritasi ini dapat memicu respons inflamasi pada adenoid, menyebabkan pembengkakan. Paparan asap rokok pasif pada anak sangat berbahaya dan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan pernapasan, termasuk pembesaran adenoid.

4. Komposisi Genetik

Dalam beberapa kasus, kecenderungan untuk memiliki adenoid yang lebih besar mungkin bersifat genetik. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah adenoid atau amandel yang besar, anak tersebut mungkin memiliki predisposisi yang sama.

5. Kompresi Fisiologis

Seiring pertumbuhan anak, terdapat periode di mana adenoid secara alami berukuran lebih besar sebagai bagian dari perkembangan sistem kekebalan tubuh. Ukuran ini akan mulai menyusut seiring anak memasuki masa remaja. Namun, jika ada faktor pemicu lain yang bekerja bersamaan, pembesaran ini bisa menjadi abnormal dan menimbulkan gejala.

Dampak Pembesaran Adenoid

Pembesaran adenoid dapat menimbulkan serangkaian gejala yang mengganggu kualitas hidup anak, antara lain:

Jika Anda mencurigai anak Anda mengalami pembesaran adenoid, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT). Diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai akan membantu mengatasi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

🏠 Homepage