Ilustrasi: Nilai-nilai kebajikan dan tuntunan.

Menyelami Lautan Hikmah: Kata-kata Abah Guru Sekumpul

Dalam rentang waktu yang telah berlalu, sosok Al-Allamah KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul, meninggalkan jejak mendalam dalam hati umat. Keturunan dari ulama besar di Martapura, Kalimantan Selatan ini, tidak hanya dikenal karena keilmuannya yang luas dan kedalaman spiritualnya, tetapi juga karena untaian kata-kata mutiaranya yang sarat makna dan menyejukkan jiwa. Kata-kata Abah Guru Sekumpul bukan sekadar nasihat biasa, melainkan cahaya penuntun yang membimbing langkah dalam mengarungi kehidupan duniawi menuju kebahagiaan hakiki.

Setiap perkataan yang keluar dari lisan beliau senantiasa mengandung hikmah dan pelajaran berharga. Ia mampu menyampaikan hal-hal yang kompleks dengan bahasa yang sederhana, namun tajam menembus relung hati. Dalam berbagai kesempatan, baik dalam ceramah, pengajian, maupun percakapan sehari-hari, Abah Guru Sekumpul kerap menanamkan nilai-nilai luhur seperti pentingnya berbakti kepada kedua orang tua, menjaga silaturahmi, memperbanyak shalawat, bersedekah, serta rasa cinta kepada Rasulullah SAW dan para ulama.

Keutamaan Beribadah dan Berbuat Baik

Salah satu tema yang seringkali diangkat oleh Abah Guru Sekumpul adalah tentang keutamaan beribadah dengan ikhlas dan senantiasa berbuat baik kepada sesama. Beliau mengajarkan bahwa ibadah yang paling tinggi nilainya adalah yang dilakukan semata-mata karena Allah, tanpa mengharap pujian atau balasan dari manusia. "Jangan pernah menganggap remeh amal kebaikan sekecil apapun," begitu kurang lebih yang sering beliau sampaikan. Sebuah senyuman tulus, menolong sesama yang kesulitan, atau sekadar mengucapkan kata-kata yang baik, semuanya memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT.

"Jadikanlah dirimu seperti bumi yang dilalui, diinjak-injak tapi tetap memberikan manfaat."

Pesan ini menggambarkan pentingnya kerendahan hati dan kemauan untuk berkorban demi kebaikan orang lain. Sama seperti bumi yang sabar menerima segala macam perlakuan namun tetap menumbuhkan kehidupan, seorang mukmin yang sejati seharusnya tidak mudah tersinggung atau menyimpan dendam, melainkan terus berupaya memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.

Pesan tentang Akhlak dan Adab

Abah Guru Sekumpul juga sangat menekankan pentingnya akhlak mulia dan adab yang baik. Beliau sering mengingatkan agar umat Islam senantiasa menjaga lisan, menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, serta memiliki rasa kasih sayang kepada seluruh makhluk Allah. Adab, menurut beliau, adalah cerminan dari keimanan seseorang. Tanpa adab yang baik, ibadah yang dilakukan terasa hampa.

Beliau pernah berujar, "Siapa yang menjaga adabnya, insyaAllah akan dijaga oleh Allah SWT." Ungkapan ini bukan sekadar motivasi, melainkan sebuah janji ilahi yang barangsiapa bersungguh-sungguh memperbaiki dirinya, Allah akan memberikannya pertolongan dan perlindungan. Adab dalam berinteraksi, adab dalam beribadah, adab dalam menuntut ilmu, semuanya adalah bagian integral dari ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, yang senantiasa dicontohkan oleh Abah Guru Sekumpul dalam setiap gerak-geriknya.

"Barangsiapa yang suka menolong saudaranya yang susah, Allah akan selalu menolongnya."

Nasihat ini menekankan prinsip timbal balik dalam kebaikan. Ketika kita tulus membantu orang lain tanpa pamrih, sesungguhnya kita sedang membuka pintu rahmat Allah untuk diri kita sendiri. Pertolongan Allah bisa datang dalam bentuk yang tidak terduga, menyelesaikan masalah yang pelik, atau memberikan kemudahan dalam setiap urusan.

Memperbanyak Dzikir dan Shalawat

Tak kalah penting, Abah Guru Sekumpul senantiasa mengajak umat untuk tidak pernah lelah memperbanyak dzikir dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Baginya, dzikir adalah jalan untuk menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah. Sementara shalawat adalah bentuk cinta dan penghormatan kita kepada baginda Rasul, yang pahalanya berlipat ganda. Beliau seringkali menganjurkan wirid-wirid tertentu yang diamalkan secara istiqamah untuk mendapatkan keberkahan.

Dalam berbagai kesempatan, beliau mengisahkan keutamaan-keutamaan luar biasa dari mengamalkan shalawat. Mulai dari terbukanya pintu rezeki, diijabahnya segala hajat, hingga mendapatkan syafaat di hari kiamat kelak. Kata-kata beliau ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjadikan dzikir dan shalawat sebagai bagian tak terpisahkan dari keseharian, bukan hanya sebagai rutinitas, melainkan sebagai bentuk komunikasi spiritual yang mendalam dengan Sang Pencipta dan junjungan alam.

"Janganlah kita meremehkan cinta kepada Rasulullah SAW. Cintailah beliau sepenuh hati, niscaya kita akan dikumpulkan bersama beliau."

Ungkapan terakhir ini merangkum esensi dari ajaran Abah Guru Sekumpul. Semuanya bermuara pada cinta: cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada sesama, dan cinta kepada kebaikan. Kata-kata Abah Guru Sekumpul terus bergema, menjadi lentera yang menerangi jalan spiritual kita, mengingatkan kita untuk selalu berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni, berakhlak mulia, dan senantiasa berusaha menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Warisan hikmahnya akan terus hidup, menginspirasi generasi demi generasi untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

🏠 Homepage