Mengenal Jenis Batuan Beku dan Gambarnya

Batuan beku, yang juga dikenal sebagai batuan igneus, merupakan salah satu dari tiga jenis batuan utama di kerak bumi, bersama dengan batuan sedimen dan batuan metamorf. Namanya berasal dari proses pembentukannya yang melibatkan pendinginan dan pemadatan magma atau lava. Magma adalah batuan cair pijar yang berada di bawah permukaan bumi, sedangkan lava adalah magma yang telah mencapai permukaan. Keunikan batuan beku terletak pada strukturnya yang padat dan kristalin, yang terbentuk saat material cair ini mendingin dan mengkristal.

Struktur, tekstur, dan komposisi kimia batuan beku sangat bervariasi, tergantung pada kondisi saat pembentukannya. Faktor-faktor seperti suhu, tekanan, kecepatan pendinginan, dan komposisi kimia dari magma atau lava asli memainkan peran krusial dalam menentukan sifat akhir dari batuan beku yang terbentuk. Pemahaman mendalam tentang jenis-jenis batuan beku sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari eksplorasi sumber daya mineral, studi geologi, hingga teknik sipil.

B

Klasifikasi Batuan Beku

Secara umum, batuan beku diklasifikasikan berdasarkan dua kriteria utama: cara pendinginan magma/lava dan komposisi kimianya (terutama kandungan silika).

1. Berdasarkan Cara Pendinginan

Batuan Beku Intrusi (Plutonik): Terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam kerak bumi. Pendinginan yang lambat ini memungkinkan pembentukan kristal-kristal yang berukuran besar dan terlihat jelas oleh mata telanjang. Teksturnya cenderung kasar (phaneritic). Contoh umum batuan ini adalah Granit dan Gabro.

Batuan Beku Ekstrusi (Vulkanik): Terbentuk dari lava yang mendingin dengan cepat di permukaan bumi. Pendinginan yang cepat ini menghasilkan kristal-kristal yang berukuran sangat kecil (aphanitic) atau bahkan tidak membentuk kristal sama sekali (amorf/gelas). Teksturnya bisa halus, berbuih, atau seperti kaca. Contohnya adalah Basalt dan Obsidian.

2. Berdasarkan Komposisi Kimia (Kandungan Silika)

Batuan Beku Asam (Felsik): Kaya akan silika (lebih dari 65%) dan mineral berwarna terang seperti kuarsa, feldspar, dan mika. Batuan ini umumnya memiliki warna terang. Contohnya adalah Granit dan Rhyolite.

Batuan Beku Intermediet: Memiliki kandungan silika antara 52% hingga 65%. Komposisinya merupakan campuran antara mineral terang dan gelap. Contohnya adalah Andesit dan Diorit.

Batuan Beku Basa (Mafik): Memiliki kandungan silika yang lebih rendah (antara 45% hingga 52%) dan kaya akan mineral berwarna gelap seperti olivin, piroksen, dan plagioklas kaya kalsium. Batuan ini umumnya berwarna gelap. Contohnya adalah Basalt dan Gabro.

Batuan Beku Ultra Basa (Ultramafik): Memiliki kandungan silika yang sangat rendah (kurang dari 45%) dan didominasi oleh mineral-mineral berwarna gelap seperti olivin dan piroksen. Contohnya adalah Peridotite.

Beberapa Jenis Batuan Beku Populer Beserta Gambarnya

Granit

Granit adalah contoh klasik dari batuan beku intrusi asam. Ia terbentuk dari pendinginan magma yang kaya silika di kedalaman bumi. Granit dicirikan oleh teksturnya yang kasar dengan kristal-kristal kuarsa, feldspar, dan mika yang terlihat jelas. Warnanya bervariasi dari putih, abu-abu, merah muda, hingga hitam, tergantung pada proporsi mineralnya. Granit sangat tahan lama dan sering digunakan sebagai bahan bangunan, patung, dan meja dapur.

Contoh gambar batuan granit dengan kristal-kristal yang terlihat jelas

Granit menampilkan kristal-kristal kuarsa, feldspar, dan mika.

Basalt

Basalt adalah batuan beku ekstrusi basa yang paling umum di bumi. Ia terbentuk dari pendinginan lava yang kaya akan besi dan magnesium di permukaan. Basalt biasanya memiliki tekstur halus dan warna gelap, mulai dari abu-abu tua hingga hitam. Seringkali ditemukan dalam bentuk kolom-kolom heksagonal akibat pendinginan yang seragam. Basalt membentuk dasar dasar samudra dan banyak gunung berapi.

Contoh gambar kolom basalt yang terbentuk dari pendinginan lava

Kolom-kolom basalt yang terbentuk di Giant's Causeway.

Obsidian

Obsidian adalah batuan beku ekstrusi yang bersifat gelas, terbentuk dari lava yang mendingin sangat cepat sehingga kristal tidak sempat terbentuk. Komposisinya bervariasi, namun seringkali mirip dengan granit atau riolit. Obsidian memiliki tekstur seperti kaca yang sangat halus, biasanya berwarna hitam, tetapi bisa juga cokelat, hijau, atau bahkan biru. Sisi yang patah dari obsidian sangat tajam, menjadikannya material berharga di zaman prasejarah untuk pembuatan alat-alat.

Contoh gambar batuan obsidian berwarna hitam mengkilap seperti kaca

Permukaan obsidian yang halus dan mengkilap seperti kaca.

Andesit

Andesit adalah batuan beku intermediet yang umum ditemukan di daerah pegunungan berapi. Ia terbentuk dari pendinginan lava dengan komposisi silika menengah. Andesit biasanya memiliki warna abu-abu hingga abu-abu gelap, dan teksturnya bisa bervariasi dari halus hingga kasar, terkadang dengan pori-pori kecil yang terlihat. Andesit seringkali mengandung kristal fenokris (kristal yang lebih besar) dari mineral seperti plagioklas dan hornblende.

Contoh gambar batuan andesit dengan tekstur bervariasi

Contoh batuan andesit dari gunung berapi.

Gabro

Gabro adalah batuan beku intrusi basa yang merupakan 'saudara' dari basalt. Ia terbentuk dari pendinginan magma yang kaya besi dan magnesium secara perlahan di dalam bumi. Seperti granit, gabro memiliki tekstur kasar dengan kristal-kristal yang terlihat jelas, tetapi warnanya lebih gelap karena dominasi mineral mafik seperti olivin dan piroksen. Gabro sering ditemukan di bagian bawah kerak benua dan dasar samudra.

Contoh gambar batuan gabro berwarna gelap dengan kristal yang terlihat

Gabro menampilkan kristal-kristal mineral gelap.

Memahami berbagai jenis batuan beku memberikan wawasan berharga tentang proses geologis yang membentuk planet kita. Dari inti bumi yang panas hingga gunung berapi yang aktif, siklus magma dan lava terus-menerus menciptakan berbagai formasi batuan yang menjadi dasar bagi lanskap di sekitar kita.

🏠 Homepage