Tanaman hias kamboja, atau yang dikenal juga dengan nama Adenium, merupakan salah satu tanaman hias yang sangat digemari karena keindahan bunganya yang beragam warna dan bentuknya, serta memiliki nilai estetika yang tinggi. Tanaman yang berasal dari daerah kering seperti Timur Tengah dan Afrika ini memiliki ciri khas batang yang membengkak di bagian bawah (caudex) yang menyimpan cadangan air dan nutrisi. Merawat kamboja sebenarnya tidaklah sulit asalkan Anda memahami kebutuhan dasarnya. Artikel ini akan mengupas tuntas cara merawat tanaman hias kamboja agar tumbuh subur dan berbunga indah.
Media tanam menjadi faktor krusial untuk kesehatan akar kamboja. Tanaman ini membutuhkan media tanam yang memiliki drainase sangat baik untuk mencegah akar membusuk akibat kelembaban berlebih. Hindari penggunaan tanah kebun murni yang cenderung padat. Kombinasi yang ideal meliputi:
Campurkan bahan-bahan tersebut dengan perbandingan yang seimbang, misalnya 1:1:1:1. Pastikan media tanam bersifat gembur dan tidak mudah padat.
Kamboja adalah tanaman yang sangat menyukai sinar matahari penuh. Untuk pertumbuhannya yang optimal dan pembungaan yang maksimal, tanaman ini idealnya mendapatkan paparan sinar matahari langsung minimal 6-8 jam setiap hari. Letakkan tanaman kamboja di area yang terkena sinar matahari pagi hingga sore. Jika Anda menanamnya di dalam ruangan, tempatkan di dekat jendela yang paling terang. Kekurangan cahaya matahari akan membuat tanaman tumbuh kurus (etiolasi), daunnya menguning, dan sulit berbunga.
Salah satu kesalahan umum dalam merawat kamboja adalah penyiraman yang berlebihan. Sesuai dengan habitat aslinya yang kering, kamboja sangat toleran terhadap kekeringan namun rentan terhadap kebusukan akar jika terlalu basah. Siram tanaman hanya ketika media tanam benar-benar kering. Anda bisa mengecek kelembaban media tanam dengan menusukkan jari ke dalam pot sekitar 2-3 cm. Jika terasa kering, barulah siram secukupnya hingga air keluar dari lubang drainase. Hindari menyiram daunnya secara langsung, terutama saat terik matahari, untuk mencegah daun terbakar.
Meskipun tidak membutuhkan pemupukan yang sangat intensif, pemberian pupuk secara berkala akan sangat membantu pertumbuhan dan pembungaan kamboja. Gunakan pupuk yang kaya akan fosfor dan kalium untuk merangsang pembungaan. Aplikasikan pupuk NPK dengan perbandingan unsur hara yang mendukung bunga, misalnya NPK 15-30-15 atau sejenisnya. Berikan pupuk setiap 2-4 minggu sekali pada musim pertumbuhan aktif (biasanya saat cuaca hangat dan cerah). Kurangi frekuensi pemupukan atau hentikan saat musim hujan atau ketika tanaman memasuki masa dorman.
Pemangkasan (pruning) penting dilakukan untuk membentuk percabangan yang rimbun, merangsang pertumbuhan tunas baru, serta menjaga kesehatan tanaman. Lakukan pemangkasan pada cabang-cabang yang terlalu panjang, saling bersilangan, atau terlihat tidak produktif. Waktu terbaik untuk pemangkasan adalah pada awal musim hujan atau menjelang musim kemarau ketika tanaman akan memasuki masa pertumbuhan aktif. Setelah dipangkas, Anda bisa mengoleskan fungisida atau getah kayu manis pada bekas potongan untuk mencegah infeksi jamur.
Tanaman kamboja bisa terserang beberapa hama dan penyakit, seperti kutu putih, tungau, atau busuk akar. Lakukan pemeriksaan rutin pada tanaman Anda. Jika ditemukan hama, segera bersihkan menggunakan kapas yang dibasahi alkohol atau semprotkan insektisida nabati. Untuk mencegah busuk akar, pastikan drainase media tanam baik dan hindari penyiraman berlebihan. Jika daun terlihat menguning tanpa sebab yang jelas, bisa jadi indikasi masalah pada akar atau kekurangan nutrisi.