Simbol kesabaran dan keindahan dalam bonsai kamboja.
Bonsai kamboja adalah miniatur pohon kamboja yang telah melalui proses penanaman, pemangkasan, dan pembentukan yang teliti. Keindahan bunganya yang harum dan bentuknya yang unik menjadikannya primadona di kalangan pecinta tanaman hias. Menanam bonsai kamboja memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan, namun hasilnya sangat memuaskan. Berikut adalah panduan lengkap mengenai cara menanam bonsai kamboja.
Langkah awal yang paling krusial adalah memilih bibit yang berkualitas. Anda bisa memilih bibit dari biji, stek batang, atau cangkok. Untuk bonsai, penggunaan bibit dari stek batang atau cangkok lebih disarankan karena pertumbuhannya lebih cepat dan karakteristik pohon induknya lebih terjaga.
Wadah atau pot bonsai juga berperan penting. Pilih pot yang memiliki drainase yang baik dan ukurannya proporsional dengan ukuran pohon. Bahan pot seperti keramik atau terakota sangat cocok karena membantu menjaga kelembaban tanah.
Kamboja menyukai media tanam yang gembur, berdrainase baik, dan kaya akan unsur hara. Campuran tanah yang umum digunakan antara lain:
Pastikan media tanam tidak terlalu padat agar akar tidak mudah busuk dan mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
Setelah bibit siap, tanam pada pot bonsai. Jika menggunakan stek batang, tanam bagian bawah stek ke dalam media tanam, kira-kira sepertiganya. Siram perlahan dan letakkan di tempat yang teduh untuk sementara waktu hingga stek mengeluarkan tunas baru.
Siram bonsai kamboja secara teratur, namun jangan sampai tergenang air. Frekuensi penyiraman tergantung pada kondisi cuaca, kelembaban udara, dan jenis media tanam. Cek kelembaban media tanam dengan menyentuhnya. Jika terasa kering, barulah siram.
Pemupukan sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan bonsai kamboja. Gunakan pupuk organik atau pupuk NPK seimbang dengan kadar fosfor dan kalium yang lebih tinggi untuk merangsang pembungaan. Aplikasikan pupuk setiap 1-2 bulan sekali, tergantung pada fase pertumbuhan tanaman.
Bonsai kamboja membutuhkan sinar matahari yang cukup, idealnya minimal 6 jam sehari. Tempatkan bonsai di lokasi yang terkena sinar matahari langsung, namun hindari sinar matahari terik pada siang hari yang dapat membuat daun terbakar. Lingkungan yang memiliki sirkulasi udara baik juga sangat penting.
Inilah bagian yang paling menarik dalam seni bonsai, yaitu pembentukan. Ada beberapa teknik yang bisa Anda gunakan:
Lakukan pemangkasan secara rutin untuk mengontrol pertumbuhan, membentuk percabangan, dan menjaga ukuran proporsional pohon. Pangkas tunas air yang tumbuh ke arah dalam atau yang tumbuh terlalu rimbun. Pemangkasan juga bisa dilakukan untuk merangsang tunas baru.
Teknik ini digunakan untuk mengarahkan pertumbuhan cabang agar sesuai dengan desain yang diinginkan. Gunakan kawat bonsai yang terbuat dari tembaga atau aluminium. Lilitkan kawat secara perlahan pada cabang, jangan terlalu kencang agar tidak merusak kulit batang. Kawat biasanya dibiarkan terpasang selama beberapa bulan hingga cabang membentuk posisi yang diinginkan, lalu dilepas.
Penyetekan ulang dilakukan setiap 1-2 tahun sekali, terutama untuk bonsai yang masih muda. Tujuannya adalah untuk mengganti media tanam yang sudah padat, memangkas akar yang terlalu panjang, dan memastikan nutrisi tercukupi. Waktu terbaik untuk melakukan repotting adalah di awal musim hujan atau saat kondisi tanaman sedang sehat.
Meskipun cukup tahan banting, bonsai kamboja tetap bisa terserang hama seperti kutu putih, ulat, atau tungau. Lakukan inspeksi rutin pada daun dan batang. Jika ditemukan hama, segera bersihkan secara manual atau gunakan insektisida organik. Penyakit busuk akar bisa terjadi jika penyiraman berlebihan. Pastikan drainase pot baik dan hindari genangan air.
Menanam bonsai kamboja adalah sebuah perjalanan seni yang memadukan antara keterampilan teknis dan apresiasi terhadap keindahan alam. Dengan perawatan yang tepat dan kesabaran, Anda bisa menciptakan karya seni bonsai kamboja yang memukau dan membawa ketenangan di sudut rumah Anda.