Pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita memandang kesehatan. Salah satu gejala yang paling sering dilaporkan dan seringkali menimbulkan kekhawatiran adalah batuk kering. Berbeda dengan batuk berdahak, batuk kering terasa mengganggu, seringkali tanpa adanya lendir yang dikeluarkan, dan dapat berlangsung cukup lama. Memahami batuk kering yang terkait dengan COVID-19 sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Batuk kering adalah jenis batuk yang tidak menghasilkan dahak atau lendir. Pada kasus COVID-19, batuk kering seringkali merupakan respons inflamasi dari sistem kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 yang menyerang saluran pernapasan, terutama paru-paru. Virus ini dapat menyebabkan peradangan pada lapisan trakea dan bronkus, memicu refleks batuk yang kering dan seringkali terasa gatal atau menggelitik di tenggorokan.
Gejala batuk kering pada COVID-19 bisa bervariasi intensitasnya. Bagi sebagian orang, batuk ini mungkin ringan dan hanya muncul sesekali. Namun, bagi yang lain, batuk bisa menjadi sangat parah, mengganggu aktivitas sehari-hari, tidur, bahkan menyebabkan rasa sakit di dada atau tenggorokan.
Meskipun batuk kering bisa disebabkan oleh berbagai kondisi lain seperti alergi, iritasi polusi, atau infeksi saluran napas atas non-COVID, ada beberapa ciri yang bisa membedakan batuk kering terkait COVID-19:
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi COVID-19 akan mengalami batuk kering. Beberapa mungkin hanya menunjukkan gejala ringan lainnya, sementara yang lain bisa tanpa gejala sama sekali (asimptomatik).
Virus SARS-CoV-2 menginvasi sel-sel di saluran pernapasan. Respons imun tubuh kemudian berusaha memerangi infeksi tersebut. Peradangan yang terjadi akibat serangan virus ini dapat mengiritasi saraf di saluran udara, memicu refleks batuk. Karena peradangan ini tidak selalu disertai produksi lendir yang berlebihan, maka batuk yang dihasilkan cenderung kering.
Kerusakan pada sel-sel epitel di saluran pernapasan juga dapat berkontribusi pada refleks batuk yang terus-menerus. Tujuannya adalah untuk membersihkan saluran udara dari iritan atau patogen, namun dalam konteks COVID-19, batuk ini bisa menjadi gejala yang terus berlanjut bahkan setelah fase infeksi akut.
Jika Anda mengalami batuk kering yang disertai gejala lain yang mengarah pada COVID-19, langkah pertama yang paling penting adalah melakukan tes COVID-19. Hasil tes akan menentukan langkah penanganan selanjutnya.
Sementara menunggu hasil tes atau dalam masa pemulihan, beberapa cara dapat membantu meredakan batuk kering:
Penting: Jika batuk kering Anda parah, disertai sesak napas, nyeri dada, atau gejala serius lainnya, segera cari pertolongan medis profesional. Obat batuk kering yang dijual bebas mungkin bisa membantu meredakan gejala, namun konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit pernapasan atau kondisi medis lainnya.
Peduli Kesehatan Diri dan Lingkungan!
Tetap waspada dan ikuti anjuran kesehatan untuk melindungi diri Anda dan orang terkasih.
Pelajari Lebih Lanjut Tentang COVID-19