Batuan dunit adalah salah satu jenis batuan beku ultrabasa yang memiliki komposisi mineral utama berupa olivin. Nama "dunit" sendiri berasal dari nama tempat penemuan pertama kali, yaitu Dun Mountain di Selandia Baru. Batuan ini sangat menarik bagi para geolog karena kehadirannya seringkali terkait dengan proses geologi yang sangat dalam di mantel bumi. Memahami dunit memberikan wawasan berharga mengenai komposisi dan dinamika interior planet kita.
Seperti yang telah disebutkan, komponen utama dunit adalah olivin. Olivin sendiri merupakan mineral silikat yang terdiri dari magnesium dan besi dengan rumus kimia (Mg,Fe)2SiO4. Dalam dunit, kandungan olivin biasanya mencapai lebih dari 90%. Sisanya biasanya terdiri dari mineral aksesori seperti kromit, magnetit, piroksen, dan kadang-kadang sedikit plagioklas. Keberadaan mineral aksesori inilah yang seringkali memberikan ciri khas warna atau bahkan nilai ekonomi pada endapan dunit.
Kandungan olivin yang tinggi membuat dunit memiliki karakteristik fisik yang unik. Batuan ini umumnya berwarna hijau gelap hingga hitam, tergantung pada proporsi besi dalam struktur olivinnya. Teksturnya bisa bervariasi, mulai dari granoblastik (butiran yang saling mengunci) hingga porfiritik (kristal besar dalam matriks halus), meskipun tekstur granoblastik lebih umum pada dunit yang terbentuk dari proses metamorfisme atau rekristalisasi.
Dunit umumnya terbentuk di lingkungan yang sangat panas dan bertekanan tinggi, yang sering diasosiasikan dengan mantel atas bumi. Proses pembentukannya dapat terjadi melalui beberapa cara:
Karena terbentuk pada kondisi tekanan dan suhu ekstrem di dalam bumi, penampakan dunit di permukaan jarang ditemukan dalam jumlah besar dan biasanya hanya terjangkau melalui aktivitas tektonik yang signifikan atau kegiatan penambangan yang dalam.
Dunit ditemukan di berbagai belahan dunia, seringkali terkait dengan kompleks ofiolit (fragmen kerak samudra dan mantel atas yang terangkat ke daratan) atau intrusi mantel dalam. Beberapa lokasi penting yang diketahui memiliki endapan dunit meliputi:
Signifikansi dunit tidak hanya dari sudut pandang geologi murni, tetapi juga memiliki nilai ekonomi. Dunit yang mengandung kromit dalam jumlah signifikan sangat penting sebagai sumber bijih kromium. Kromium merupakan logam yang sangat vital dalam industri baja tahan karat (stainless steel), paduan logam, dan berbagai aplikasi industri lainnya.
Selain sebagai sumber kromium, dunit juga memiliki potensi sebagai bahan baku dalam industri refraktori (bahan tahan panas) karena stabilitasnya pada suhu tinggi. Penelitian juga terus dilakukan mengenai potensi penggunaan dunit dalam proses penangkapan karbon dioksida (CO2) karena reaktivitas olivin dengan CO2 dalam kondisi tertentu.
Hubungan antara dunit dan kromit adalah salah satu contoh paling menonjol dari nilai ekonomi batuan ini. Deposit kromit sering ditemukan sebagai lapisan atau lensa di dalam tubuh batuan dunit atau peridotit. Deposit ini terbentuk melalui proses kristalisasi fraksional dalam magma yang kaya akan kromium.
Penambangan kromit dari formasi dunit membutuhkan pemahaman geologi yang cermat untuk mengidentifikasi urat atau kantong bijih yang kaya. Kualitas dan kuantitas kromit yang diekstraksi akan menentukan kelayakan ekonomi suatu tambang. Dengan semakin meningkatnya permintaan global untuk baja tahan karat dan paduan berbasis kromium, eksplorasi dan eksploitasi deposit kromit yang terkait dengan dunit tetap menjadi fokus penting dalam industri pertambangan.
Batuan dunit, dengan dominasi mineral olivinnya, adalah jendela menuju kondisi ekstrem di dalam mantel bumi. Asal usulnya yang dalam, komposisi mineralnya yang khas, dan keterkaitannya dengan sumber daya mineral berharga seperti kromium, menjadikannya objek studi yang menarik bagi para ilmuwan dan industriawan. Memahami dunit bukan hanya tentang mempelajari sebuah batuan, tetapi juga tentang mengungkap rahasia kerak dan mantel planet kita.