Dalam dunia geometri, kita sering kali ditemani oleh berbagai macam bentuk tiga dimensi yang memiliki karakteristik unik. Dua di antaranya yang paling fundamental dan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah balok dan prisma. Meskipun keduanya memiliki kemiripan karena sama-sama merupakan bangun ruang, pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dan kesamaan mereka akan sangat membantu dalam berbagai aplikasi, mulai dari arsitektur hingga seni.
Balok, secara sederhana, adalah sebuah prisma tegak dengan alas berbentuk persegi panjang. Ia memiliki enam sisi, di mana setiap pasang sisi yang berhadapan adalah kongruen (sama ukuran dan bentuknya) serta sejajar. Bayangkan sebuah kotak sepatu, sebongkah batu bata, atau bahkan ruangan tempat Anda berada; semuanya adalah contoh balok. Ciri khas utama balok adalah semua sudutnya siku-siku (90 derajat).
Setiap sisi balok berbentuk persegi panjang. Balok memiliki 12 rusuk (garis pertemuan antar sisi) dan 8 titik sudut. Jika panjang, lebar, dan tinggi balok berbeda, maka ia disebut balok sembarang. Namun, jika salah satu atau dua dari dimensi tersebut sama, kita bisa mengenalnya sebagai kubus (jika ketiga dimensi sama panjangnya) atau prisma persegi (jika alasnya persegi).
Rumus-rumus penting terkait balok meliputi:
Ilustrasi sederhana sebuah balok
Prisma adalah bangun ruang yang memiliki alas dan tutup berbentuk segi banyak (poligon) yang kongruen dan sejajar. Sisi tegaknya berupa persegi panjang yang menghubungkan rusuk-rusuk alas dan tutup. Perbedaan mendasar antara balok dan prisma terletak pada bentuk alasnya. Jika alasnya berbentuk persegi panjang, maka ia adalah balok (atau prisma persegi panjang). Namun, prisma dapat memiliki alas berbentuk segitiga, segi lima, segi enam, atau segi banyak lainnya.
Berdasarkan bentuk alasnya, prisma dibedakan menjadi:
Prisma juga bisa dibedakan menjadi prisma tegak dan prisma miring. Pada prisma tegak, sisi-sisi tegaknya tegak lurus terhadap alas. Sementara pada prisma miring, sisi-sisi tegaknya tidak tegak lurus terhadap alas.
Rumus umum untuk prisma adalah:
Penting untuk diingat bahwa "Luas Alas" di sini merujuk pada luas dari segi banyak yang menjadi alas prisma tersebut. Misalnya, jika alasnya segitiga sama sisi, maka Luas Alas dihitung menggunakan rumus luas segitiga.
Ilustrasi sebuah prisma segitiga
Perbedaan utama antara balok dan prisma terletak pada bentuk alasnya. Balok secara spesifik memiliki alas berbentuk persegi panjang (atau persegi jika itu kubus). Sementara itu, prisma adalah istilah yang lebih umum, mencakup segala bangun ruang dengan alas segi banyak yang kongruen, termasuk balok sebagai salah satu jenisnya (prisma segi empat). Ini berarti setiap balok adalah prisma, namun tidak setiap prisma adalah balok.
Kesamaannya adalah keduanya merupakan bangun ruang tiga dimensi yang memiliki:
Memahami konsep balok dan prisma sangat penting dalam pembelajaran geometri dasar dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari desain bangunan hingga kemasan produk, bentuk-bentuk ini memberikan fondasi untuk memahami ruang dan dimensi.