Simbol ilmu dan tuntunan
Abah Guru Sekumpul, nama yang sangat harum dan penuh keberkahan di kalangan umat Islam, khususnya di Kalimantan Selatan. Beliau adalah sosok ulama kharismatik yang ajarannya terus menginspirasi jutaan orang hingga kini. Salah satu aspek yang paling dicari dari beliau adalah berbagai amalan yang diyakini sebagai "pamungkas" atau kunci untuk meraih kedekatan spiritual yang mendalam dengan Allah SWT. Amalan-amalan ini bukanlah sekadar ritual kosong, melainkan praktik-praktik yang sarat makna dan terbukti membawa keberkahan bagi para pengamalnya.
Kata "pamungkas" seringkali diartikan sebagai yang terakhir, terbaik, atau penentu. Dalam konteks amalan Abah Guru Sekumpul, "pamungkas" merujuk pada praktik-praktik spiritual yang secara fundamental dapat membuka pintu rahmat dan karunia Allah. Ini bukan berarti amalan lain tidak penting, namun amalan-amalan ini memiliki kekhususan dalam efeknya yang mampu mendongkrak kualitas spiritual seseorang. Esensi dari amalan ini adalah ketulusan hati, kekhusyukan dalam beribadah, dan keyakinan yang teguh pada kekuasaan serta kasih sayang Allah.
"Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan secara kontinu, meskipun sedikit." - Kutipan yang sering dikaitkan dengan semangat ajaran Abah Guru Sekumpul. Konsistensi adalah kunci utama dalam meraih keberkahan.
Amalan pamungkas yang diajarkan oleh Abah Guru Sekumpul sangat beragam, mencakup aspek ibadah mahdhah (ritual) maupun ghairu mahdhah (non-ritual) yang berorientasi pada akhlak mulia dan pelayanan sesama. Beberapa yang paling dikenal dan dianjurkan antara lain:
Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan pintu keberkahan yang tak terhingga. Abah Guru Sekumpul sangat menekankan pentingnya memperbanyak shalawat dalam berbagai kesempatan. Begitu pula dengan istighfar, memohon ampunan kepada Allah, yang menjadi sarana pembersih hati dan penghapus dosa. Diceritakan bahwa beliau senantiasa dalam keadaan berdzikir, bershalawat, dan beristighfar.
Surat Al-Waqi'ah dikenal sebagai surat pembuka rezeki, sementara Surat Yasin merupakan jantung Al-Qur'an yang memiliki banyak keutamaan, termasuk kemudahan dalam menghadapi sakaratul maut dan peringanan di akhirat. Abah Guru Sekumpul sering menganjurkan untuk membaca kedua surat ini secara rutin, terutama di waktu-waktu yang mustajab.
Dzikir sirr, yaitu dzikir yang dilakukan dalam hati, memiliki kedalaman spiritual yang luar biasa. Amalan ini melatih hati agar senantiasa terjaga dari kelalaian dan selalu terhubung dengan Sang Pencipta. Melalui dzikir sirr, seseorang dapat merasakan kehadiran Allah dalam setiap hembusan nafasnya.
Selain shalat fardhu, shalat sunnah rawatib dan qiyamul lail (shalat malam) adalah sarana penting untuk mendekatkan diri kepada Allah. Abah Guru Sekumpul senantiasa mencontohkan keistiqamahan dalam melaksanakan ibadah malam, yang menjadi bekal spiritual di dunia dan akhirat.
Bagi Abah Guru Sekumpul, ibadah tidak hanya terbatas pada ritual. Akhlak mulia seperti rendah hati, sabar, ikhlas, dan welas asih kepada sesama adalah cerminan keimanan yang paling hakiki. Melayani umat, membantu mereka yang membutuhkan, dan menyebarkan ilmu agama adalah bagian tak terpisahkan dari amalan pamungkas yang beliau ajarkan.
Mengamalkan ajaran-ajaran Abah Guru Sekumpul bukan hanya sekadar mengikuti tradisi, melainkan sebuah investasi spiritual yang akan memberikan berbagai manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Di antaranya adalah:
Penting untuk diingat bahwa kunci dari setiap amalan adalah ketulusan niat dan kekhusyukan dalam menjalankannya. Amalan yang dilakukan karena ria atau sekadar mengikuti tren tidak akan memberikan dampak spiritual yang maksimal. Dengan memohon pertolongan Allah dan meneladani jejak langkah Abah Guru Sekumpul, insya Allah kita dapat meraih keberkahan dari setiap amalan yang kita lakukan. Ajaran beliau terus hidup dan menjadi lentera bagi umat dalam mengarungi samudra kehidupan menuju keridhaan Ilahi.