Di antara rempah-rempah eksotis yang menghiasi dapur kita, ada satu yang tampil unik dengan bentuknya yang menyerupai bintang: adas bintang. Seringkali disamakan dengan adas biasa karena aromanya yang mirip, namun adas bintang memiliki identitas tersendiri, baik dari segi penampilan maupun khasiatnya. Tanaman ini, yang secara ilmiah dikenal sebagai *Illicium verum*, berasal dari Asia Tenggara, terutama Tiongkok dan Vietnam, dan telah digunakan selama berabad-abad, baik dalam kuliner maupun pengobatan tradisional. Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi lebih dalam tentang keunikan, penggunaan, dan segudang manfaat dari rempah berbentuk bintang ini.
Hal pertama yang mencolok dari adas bintang adalah bentuknya. Setiap buah terdiri dari sekitar 8-12 folikel (kapsul biji) yang tersusun radial mengelilingi pusatnya, menciptakan bentuk bintang yang simetris dan indah. Warna buahnya biasanya cokelat kemerahan, dan permukaannya sedikit kasar. Di dalam setiap folikel terdapat biji kecil yang kaya akan minyak atsiri, sumber utama aroma dan rasa khasnya.
Aromanya sendiri sangat kuat, manis, dan sedikit pedas, mengingatkan pada aroma adas manis namun dengan nuansa yang lebih kompleks. Aroma ini sering digambarkan sebagai kombinasi antara anise, licorice, dan sedikit aroma kayu. Keserbagunaan aromanya inilah yang membuat adas bintang menjadi bumbu yang sangat dicari di berbagai masakan dan minuman di seluruh dunia.
Dalam dunia kuliner, adas bintang adalah salah satu rempah kunci dalam masakan Asia, terutama Tiongkok. Ia menjadi komponen penting dalam bumbu "lima rempah" (five-spice powder) yang legendaris, memberikan kedalaman rasa pada hidangan daging panggang, rebusan, dan sup. Aroma manis dan sedikit pedasnya sangat cocok untuk menyeimbangkan rasa gurih dan lemak dalam daging.
Tidak hanya di Asia, popularitas adas bintang juga merambah ke masakan Barat. Ia sering digunakan untuk memberikan aroma yang unik pada kue, biskuit, selai, serta minuman seperti anggur panas (mulled wine) dan teh. Beberapa resep roti dan hidangan penutup juga memanfaatkan keharumannya untuk memberikan sentuhan eksotis yang tak terlupakan. Penggunaan adas bintang bisa berupa buah utuh yang dimasukkan ke dalam masakan lalu diangkat sebelum disajikan, atau bijinya yang digiling halus menjadi bubuk. Namun, karena rasanya yang kuat, sebaiknya digunakan dalam jumlah sedang agar tidak mendominasi cita rasa keseluruhan hidangan.
Selain pesona kuliner, adas bintang juga kaya akan senyawa bioaktif yang memberikan berbagai manfaat kesehatan. Sejak zaman kuno, rempah ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengatasi berbagai keluhan.
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar manfaat kesehatan ini didasarkan pada penggunaan tradisional dan studi laboratorium. Konsumsi dalam jumlah wajar sebagai bumbu makanan umumnya aman, namun untuk tujuan pengobatan, sebaiknya dikonsultasikan dengan profesional kesehatan.
Meskipun memiliki banyak kegunaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait adas bintang. Penting untuk membedakan antara adas bintang (*Illicium verum*) yang aman dikonsumsi, dengan jenis adas Jepang (*Illicium anisatum*) yang beracun dan memiliki bentuk serupa. Kedua jenis ini sangat mirip sehingga kadang sulit dibedakan, sehingga pembelian dari sumber terpercaya sangat disarankan.
Wanita hamil atau menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi adas bintang dalam jumlah besar atau sebagai pengobatan. Beberapa orang mungkin juga mengalami reaksi alergi, jadi penting untuk memperhatikan respons tubuh.
Sebagai penutup, adas bintang bukan sekadar rempah berbentuk cantik, melainkan gudang aroma dan khasiat yang telah dihargai selama ribuan tahun. Baik untuk memperkaya cita rasa masakan Anda atau untuk mendukung kesehatan tubuh, rempah berbentuk bintang ini layak mendapatkan tempat istimewa di dapur dan dalam perhatian kita.