Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kisah-kisah spiritual para ulama kharismatik senantiasa menjadi mercusuar penerang. Salah satu sosok yang begitu lekat di hati umat Islam Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan, adalah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul. Beliau dikenal bukan hanya karena keilmuannya yang mendalam, tetapi juga karena keteladanan akhlak dan kedekatannya dengan Allah SWT, yang salah satunya tercermin dalam setiap doa yang dipanjatkannya. Memahami bagaimana Abah Guru Sekumpul berdoa memberikan pelajaran berharga tentang makna sejati ibadah dan permohonan kepada Sang Pencipta.
Doa adalah jembatan antara hamba dengan Tuhannya. Bagi Abah Guru Sekumpul, doa bukanlah sekadar ritual formalitas, melainkan sebuah dialog batin yang penuh keyakinan, harapan, dan kerendahan hati. Beliau mengajarkan bahwa doa yang paling mustajab adalah doa yang dilandasi oleh keikhlasan, ketakwaan, dan keyakinan penuh akan kekuasaan Allah SWT. Dalam setiap munajatnya, tersirat sebuah pemahaman mendalam tentang kebesaran Allah dan keterbatasan diri sebagai makhluk-Nya. Sikap tawadhu' inilah yang membuat doa-doa beliau begitu menyentuh hati dan memancarkan aura spiritual yang kuat.
Mereka yang pernah menyaksikan atau mendengar cerita tentang bagaimana Abah Guru Sekumpul berdoa, pasti merasakan kekhusyukan yang luar biasa. Beliau tidak sekadar mengucapkan kata-kata, melainkan menghayati setiap lafaz doa dengan sepenuh jiwa. Air mata yang mengalir, suara yang bergetar, dan postur tubuh yang merendah adalah saksi bisu betapa dalamnya rasa cinta dan penghambaan beliau kepada Allah. Kekhusyukan ini bukan hanya terlihat saat berdoa sendiri, tetapi juga ketika beliau memimpin doa bersama jamaah. Ia mampu menularkan getaran spiritualnya, mengajak setiap hati untuk benar-benar tenggelam dalam samudera permohonan.
Abah Guru Sekumpul memahami bahwa doa adalah senjata orang mukmin. Ia mengajarkan pentingnya berdoa di segala keadaan, baik dalam suka maupun duka. Bagi beliau, doa bukan hanya meminta sesuatu yang bersifat duniawi, tetapi juga memohon ampunan, taufik hidayah, serta keridaan Allah SWT. Doa-doa beliau sering kali mencakup seluruh alam semesta, mendoakan kebaikan bagi umat Islam, kedua orang tua, guru-guru, keluarga, bahkan seluruh makhluk ciptaan Allah. Luasnya cakupan doa beliau menunjukkan ketinggian budi dan keluasan kasih sayang yang dimilikinya.
"Doa itu adalah otaknya ibadah. Tanpa doa, ibadah terasa hampa. Doa yang tulus akan membukakan pintu-pintu rezeki, ketenangan hati, dan pertolongan Allah."
Ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dari cara Abah Guru Sekumpul berdoa. Pertama, adalah pentingnya menghadirkan hati (khusyuk) dalam setiap doa. Jangan sampai lisan bergerak tetapi hati melayang ke urusan lain. Kedua, adalah keyakinan penuh bahwa Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Syak wasangka terhadap kekuasaan Allah akan menghalangi terkabulnya doa. Ketiga, adalah istiqamah dalam berdoa. Memohonlah terus-menerus, jangan berputus asa jika belum terkabul, karena Allah lebih mengetahui waktu yang terbaik.
Keempat, adalah adab berdoa. Mulai dengan memuji Allah dan bersalawat kepada Rasulullah SAW, sebelum menyampaikan permohonan. Akhiri juga dengan pujian dan selawat. Kelima, adalah tulus dalam niat. Doakan kebaikan untuk sesama, karena doa saudara kepada saudara lainnya yang tidak ia ketahui adalah doa yang sangat mudah terkabul. Doa Abah Guru Sekumpul adalah cerminan dari kepribadiannya yang agung: penuh kasih, rendah hati, dan selalu dekat dengan Sang Pencipta.
Warisan spiritual Abah Guru Sekumpul terus hidup, tidak hanya dalam ajaran-ajarannya, tetapi juga dalam contoh nyata bagaimana beliau berinteraksi dengan Allah melalui doa. Mengingat dan meneladani bagaimana Abah Guru Sekumpul berdoa menjadi motivasi bagi kita untuk terus memperbaiki kualitas ibadah kita, khususnya dalam berdoa. Semoga kita semua senantiasa diberi taufik dan hidayah untuk dapat berdoa dengan penuh keikhlasan dan kekhusyukan, sehingga doa-doa kita pun diijabah oleh Allah SWT, sebagaimana doa-doa ulama besar yang senantiasa kita rindukan keberkahannya.