Simbol inspirasi keilmuan Abah Guru Sapunggur Penyebar Cahaya Ilmu
Simbol sederhana yang merepresentasikan cahaya ilmu dan perjalanan spiritual

Abah Guru Sapunggur: Teladan Kehidupan dari Banjar

Di belantara khazanah keilmuan Islam Nusantara, nama Abah Guru Sapunggur (KH. Abdul Ghani) tak asing lagi di telinga masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya di tanah Banjar. Beliau adalah seorang ulama kharismatik yang tidak hanya dikenal luas karena kedalaman ilmunya, tetapi juga karena keteladanan akhlak mulia, kesederhanaan hidup, dan dedikasi tak terhingga dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Kisah hidup dan perjuangannya senantiasa menjadi inspirasi bagi banyak kalangan, dari santri hingga masyarakat awam.

Jejak Sang Ulama dari Sapunggur

Abah Guru Sapunggur dilahirkan di Desa Sapunggur, sebuah daerah yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Sejak usia muda, beliau telah menunjukkan kecintaan yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan agama. Perjalanannya dalam mencari ilmu tak pernah surut. Beliau menimba ilmu dari berbagai guru terkemuka, baik di tanah kelahirannya maupun di berbagai pesantren ternama di pulau Jawa. Pengembaraan intelektual ini membentuknya menjadi sosok ulama yang tidak hanya menguasai kitab-kitab klasik, tetapi juga memiliki pemahaman yang luas terhadap konteks zaman.

Kecintaan pada ilmu dan pengabdian kepada agama mendorong Abah Guru Sapunggur untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan agama. Pondok Pesantren yang didirikannya menjadi pusat pembelajaran dan pembinaan akhlak bagi generasi muda. Di bawah bimbingannya, ribuan santri telah ditempa, dibekali dengan ilmu agama yang kuat serta karakter yang luhur. Beliau tidak hanya mengajarkan teks-teks keagamaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritualitas, kejujuran, dan kepedulian sosial kepada para santrinya. Pendekatan pengajaran beliau yang humanis dan penuh kasih sayang membuat santri merasa nyaman dan termotivasi untuk terus belajar dan beribadah.

Keteladanan Akhlak dan Kesederhanaan

Salah satu aspek yang paling menonjol dari Abah Guru Sapunggur adalah keteladanan akhlaknya yang luar biasa. Beliau adalah cerminan sejati dari ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin. Dalam kesehariannya, beliau dikenal sebagai sosok yang rendah hati, tidak sombong, dan selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi. Kesederhanaan hidupnya menjadi kontras dengan banyaknya pengagum dan santri yang datang dari berbagai penjuru. Beliau tidak pernah menunjukkan gaya hidup mewah, bahkan sering kali terlihat menggunakan pakaian yang sederhana dan memakan hidangan seadanya.

Sikap tawadhu' (rendah hati) ini bukan sekadar formalitas, melainkan tertanam dalam jiwanya. Beliau selalu menyambut tamu dengan ramah, memberikan nasihat yang tulus, dan mendoakan kebaikan bagi siapa saja yang datang menemuinya. Beliau sangat terbuka terhadap berbagai kalangan, tidak memandang status sosial, suku, maupun latar belakang ekonomi. Setiap orang yang membutuhkan bimbingan atau sekadar ingin bersilaturahmi, selalu disambut dengan tangan terbuka. Kemampuannya untuk merangkul semua lapisan masyarakat inilah yang membuat pengaruhnya begitu kuat dan luas.

Dakwah yang Menyentuh Hati

Dakwah Abah Guru Sapunggur tidak hanya dilakukan melalui pengajian kitab-kitab di pondok pesantren. Beliau juga aktif melakukan tabligh akbar dan ceramah di berbagai majelis taklim yang tersebar di pelosok Kalimantan Selatan. Gaya penyampaiannya yang santun, lugas, dan penuh dengan hikmah mampu menyentuh hati para pendengarnya. Beliau mampu menjelaskan persoalan agama yang rumit dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat awam, sehingga ajaran Islam dapat diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Beliau sering kali menekankan pentingnya persatuan umat, mempererat tali silaturahmi, dan menjaga kerukunan antar sesama. Pesan-pesan moral dan spiritual yang disampaikannya selalu relevan dengan kondisi masyarakat. Beliau juga sangat peduli terhadap pendidikan generasi muda, mendorong mereka untuk terus belajar ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu umum, agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan mampu berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Warisan keilmuan dan teladan hidup Abah Guru Sapunggur terus hidup dan menginspirasi generasi kini untuk senantiasa menuntut ilmu, berakhlak mulia, dan mengabdi kepada masyarakat.

Kisah Abah Guru Sapunggur adalah bukti nyata bahwa seorang ulama tidak hanya bertugas mengajarkan agama, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial melalui keteladanan dan kepedulian. Semangat beliau dalam menyebarkan cahaya ilmu dan kebaikan patut menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan yang penuh makna.

Semoga segala kebaikan dan ilmu yang telah beliau ajarkan menjadi amal jariyah yang tak terputus.

🏠 Homepage