Tentang Guru Sekumpul

Mengenal Sosok Ulama Kharismatik dari Banjarbaru

Kisah tentang Guru Sekumpul tidak hanya menarik bagi masyarakat Kalimantan Selatan, tetapi juga merambah ke berbagai penjuru negeri. KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, atau yang lebih akrab disapa Guru Sekumpul, adalah seorang ulama kharismatik yang memiliki pengaruh besar dalam dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia. Beliau lahir di Desa Tunggul Anom, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada tanggal 11 Februari 1942 Masehi, bertepatan dengan tanggal 27 Muharram 1361 Hijriah.

Sejak kecil, Guru Sekumpul telah menunjukkan kecerdasan dan ketekunan dalam menuntut ilmu agama. Beliau menempuh pendidikan di berbagai pesantren ternama, termasuk Madrasah Darussalam Martapura dan Madrasah Al-Falah di Kandangan. Perjalanan intelektualnya diperkaya dengan berguru kepada para ulama besar di zamannya, baik dari dalam maupun luar negeri. Ketekunan dan kedalaman ilmunya inilah yang kemudian menjadi fondasi utama bagi dakwahnya kelak.

Ilustrasi Guru Sekumpul sedang memberikan pengajian

Jejak Dakwah dan Pengajian

Nama Guru Sekumpul mulai dikenal luas melalui majelis-majelis pengajiannya yang selalu dipadati ribuan jamaah. Beliau tidak hanya mengajarkan kitab-kitab klasik mazhab Syafi'i, tetapi juga senantiasa mengintegrasikannya dengan nilai-nilai kehidupan modern yang relevan. Gaya dakwahnya yang sederhana, penuh hikmah, dan menyentuh hati membuat ajaran agama mudah diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.

Pengajian rutin yang diselenggarakan oleh Guru Sekumpul di kediamannya di Sekumpul, Martapura, menjadi magnet bagi umat Islam dari berbagai daerah. Kehadiran ribuan jamaah setiap pekannya menjadi saksi bisu betapa besar kecintaan masyarakat kepada beliau dan ajaran yang disampaikannya. Selain pengajian rutin, beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan, termasuk mendirikan pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya. Keberadaan pondok pesantren binaannya telah melahirkan banyak santri yang kini turut menyebarkan ajaran Islam di berbagai tempat.

Karisma dan Pengaruh Spiritual

Lebih dari sekadar seorang guru agama, Guru Sekumpul dikenal memiliki karisma spiritual yang luar biasa. Banyak orang yang merasa mendapatkan ketenangan dan pencerahan setelah bertatap muka atau mendengarkan ceramahnya. Sifat tawadhu', kerendahan hati, dan kepeduliannya terhadap sesama menjadi cerminan akhlak mulia yang selalu beliau contohkan. Beliau tidak pernah membeda-bedakan latar belakang sosial atau ekonomi jamaahnya, semua diperlakukan dengan penuh kasih sayang.

Kisah-kisah karomah yang sering diceritakan oleh para santri dan jamaahnya semakin menambah keyakinan umat akan kedekatan beliau dengan Allah SWT. Namun, Guru Sekumpul selalu mengajarkan agar umat tidak terbuai oleh hal-hal gaib semata, melainkan fokus pada ibadah, ilmu, dan amal saleh. Pesan-pesan beliau mengenai pentingnya menjaga silaturahmi, berbakti kepada orang tua, dan menuntut ilmu senantiasa menjadi pegangan hidup bagi banyak orang.

Warisan dan Teladan

Guru Sekumpul wafat pada usia 63 tahun, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2005 Masehi. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh umat Islam, khususnya di Kalimantan Selatan. Namun, warisan dakwah dan teladan akhlak mulianya terus hidup dan menginspirasi. Makam beliau di Sekumpul, Martapura, kini menjadi salah satu tujuan ziarah spiritual yang ramai dikunjungi oleh umat dari berbagai daerah.

Sosok Guru Sekumpul menjadi bukti nyata bahwa seorang ulama dapat menjadi agen perubahan yang kuat di tengah masyarakat. Dedikasinya dalam menyebarkan ajaran Islam dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan, serta kepeduliannya yang tulus terhadap umat, menjadikan beliau sebagai pilar penting dalam keislaman di Indonesia. Ajaran-ajarannya yang mendalam dan relevan terus menjadi sumber kekuatan spiritual dan motivasi bagi generasi penerus untuk senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai agama. Beliau adalah cerminan ulama yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki hati yang lapang dan budi pekerti yang luhur.

🏠 Homepage