Tenggorokan Terasa Berdahak: Penyebab dan Solusinya

Ilustrasi tenggorokan yang sehat dan terhidrasi Lega & Nyaman

Merasa ada lendir yang mengganjal di tenggorokan, meskipun Anda tidak sedang sakit, bisa menjadi pengalaman yang sangat mengganggu. Sensasi tenggorokan terasa berdahak ini seringkali membuat tidak nyaman, sulit menelan, dan bahkan bisa mempengaruhi kualitas suara Anda. Fenomena ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi lingkungan hingga masalah kesehatan yang lebih serius.

Apa Penyebab Tenggorokan Terasa Berdahak?

Pembentukan lendir di tenggorokan adalah respons alami tubuh untuk menjaga kelembapan selaput lendir dan menangkap partikel asing seperti debu, polutan, atau bakteri. Namun, ketika produksi lendir menjadi berlebihan atau terlalu kental, barulah timbul rasa tidak nyaman.

1. Alergi

Salah satu penyebab paling umum dari rasa berdahak di tenggorokan adalah reaksi alergi. Ketika tubuh terpapar alergen seperti serbuk sari, debu, bulu hewan, atau jamur, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin. Histamin dapat memicu peningkatan produksi lendir untuk "membilas" alergen keluar dari saluran pernapasan. Lendir ini seringkali lebih encer pada awalnya, namun seiring waktu bisa mengental dan terasa mengganjal.

2. Infeksi Saluran Pernapasan (Sinusitis, Pilek, Flu)

Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas, seperti hidung dan sinus, seringkali memicu peradangan dan peningkatan produksi lendir. Lendir dari sinus yang terinfeksi bisa menetes ke belakang tenggorokan (post-nasal drip), menyebabkan sensasi gatal, iritasi, dan rasa berdahak yang persisten. Meskipun gejala infeksi seperti batuk atau demam mungkin sudah mereda, post-nasal drip bisa bertahan lebih lama.

3. Kekeringan Udara

Udara yang kering, terutama saat musim kemarau, penggunaan AC yang berlebihan, atau berada di ruangan ber-pemanas di iklim dingin, dapat mengeringkan selaput lendir di tenggorokan. Sebagai respons kompensasi, tubuh dapat memproduksi lendir yang lebih kental untuk melindungi tenggorokan. Lendir yang kental ini lebih sulit dikeluarkan dan seringkali menimbulkan rasa berdahak.

4. Paparan Iritan

Asap rokok (aktif maupun pasif), polusi udara, bahan kimia kuat, atau bahkan makanan dan minuman tertentu (seperti produk susu bagi sebagian orang) dapat mengiritasi selaput lendir tenggorokan. Iritasi ini bisa memicu inflamasi dan peningkatan produksi lendir sebagai mekanisme perlindungan.

5. Penyakit Asam Lambung (GERD)

Refluks asam lambung, atau GERD, adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Dalam beberapa kasus, asam lambung ini dapat mencapai tenggorokan, menyebabkan iritasi kronis. Tubuh bisa merespons iritasi ini dengan meningkatkan produksi lendir untuk melapisi dan melindungi tenggorokan, yang akhirnya menimbulkan sensasi berdahak.

6. Dehidrasi

Kurang minum air putih dapat menyebabkan lendir menjadi lebih kental dan lengket. Lendir yang kental lebih sulit dikeluarkan dari tenggorokan, sehingga menimbulkan sensasi mengganjal dan berdahak yang konstan.

7. Penggunaan Suara Berlebihan

Bagi mereka yang pekerjaannya melibatkan penggunaan suara secara intens, seperti guru, penyanyi, atau pembicara publik, kelelahan pita suara dan iritasi tenggorokan bisa terjadi. Hal ini dapat memicu produksi lendir yang lebih banyak.

Solusi Mengatasi Tenggorokan Terasa Berdahak

Menangani tenggorokan yang terasa berdahak tergantung pada penyebabnya. Namun, beberapa langkah umum berikut dapat membantu meredakan gejala:

1. Minum Air yang Cukup

Menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah kunci. Minumlah air putih hangat secara teratur sepanjang hari untuk membantu mengencerkan lendir sehingga lebih mudah dikeluarkan.

2. Berkumur dengan Air Garam

Berkumur dengan air garam hangat (setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat) beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi pembengkakan dan membersihkan tenggorokan dari lendir.

3. Gunakan Humidifier

Menjaga kelembapan udara di ruangan Anda, terutama saat tidur, dapat mencegah tenggorokan menjadi kering dan meredakan produksi lendir yang kental.

4. Hindari Iritan

Jauhi asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia yang dapat mengiritasi tenggorokan. Jika Anda memiliki alergi, usahakan untuk meminimalkan paparan terhadap alergen yang diketahui.

5. Perhatikan Pola Makan

Bagi sebagian orang, mengurangi konsumsi produk susu atau makanan pedas dapat membantu mengurangi produksi lendir. Jika Anda mencurigai GERD, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

6. Istirahatkan Suara Anda

Jika Anda merasakan sakit tenggorokan akibat penggunaan suara berlebihan, berikan waktu bagi pita suara Anda untuk pulih. Hindari berbicara terlalu keras atau terlalu lama.

7. Obat-obatan Over-the-Counter (OTC)

Obat dekongestan atau ekspektoran yang dijual bebas dapat membantu mengencerkan lendir atau mengurangi penumpukan lendir di saluran pernapasan. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan apoteker atau dokter sebelum mengonsumsinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun tenggorokan terasa berdahak seringkali bukan kondisi serius, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika:

Dokter dapat mendiagnosis penyebab pasti dari rasa berdahak di tenggorokan dan memberikan penanganan yang paling sesuai untuk kondisi Anda.

🏠 Homepage