Tenggorokan yang terasa berdahak atau penuh dengan lendir adalah kondisi yang sangat umum dan seringkali mengganggu. Sensasi ini bisa membuat tidak nyaman, sulit berbicara, bahkan sulit menelan. Dahak sendiri sebenarnya adalah mekanisme pertahanan tubuh yang penting, berfungsi untuk menangkap dan mengeluarkan iritan seperti debu, bakteri, virus, atau alergen. Namun, ketika produksi lendir berlebihan, maka timbullah rasa mengganjal yang tidak menyenangkan.
Memahami apa saja yang menjadi penyebab tenggorokan berdahak adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat. Ada berbagai faktor yang bisa memicu produksi lendir berlebih ini, mulai dari infeksi hingga kondisi lingkungan.
Berikut adalah beberapa penyebab paling umum yang mengakibatkan tenggorokan terasa berdahak:
Ini adalah penyebab paling sering ditemui. Ketika virus atau bakteri menyerang saluran pernapasan, tubuh akan bereaksi dengan meningkatkan produksi lendir. Lendir ini berfungsi untuk memerangkap patogen dan membantu tubuh mengeluarkannya. Beberapa infeksi yang umum meliputi:
Sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya (alergen) juga bisa menjadi biang kerok tenggorokan berdahak. Saat terpapar alergen seperti serbuk sari, debu, bulu hewan, atau jamur, tubuh akan melepaskan histamin yang memicu peradangan dan peningkatan produksi lendir. Kondisi ini dikenal sebagai rinitis alergi atau demam alergi.
Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara. Bagi sebagian penderita asma, lendir yang berlebihan di tenggorokan bisa menjadi salah satu gejala yang muncul, terutama jika asma dipicu oleh iritan di udara.
Meskipun terdengar tidak berhubungan,GERD atau penyakit asam lambung naik ternyata dapat memicu tenggorokan berdahak. Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengiritasi lapisan tenggorokan, memicu produksi lendir sebagai mekanisme perlindungan. Lendir ini seringkali terasa kental dan sulit dikeluarkan.
Lingkungan tempat kita tinggal atau bekerja bisa sangat berpengaruh. Paparan terhadap iritan tertentu dapat membuat tenggorokan bereaksi dengan memproduksi lebih banyak lendir:
Ketika tubuh kekurangan cairan, lendir yang dihasilkan bisa menjadi lebih kental dan lengket. Lendir kental ini lebih sulit dikeluarkan dan dapat menumpuk di tenggorokan, menimbulkan rasa berdahak yang mengganggu.
Perubahan mendadak pada suhu atau kelembaban udara, seperti saat berpindah dari lingkungan panas ke dingin atau sebaliknya, dapat memicu reaksi pada saluran napas, termasuk peningkatan produksi lendir.
Meskipun tenggorokan berdahak seringkali bukan kondisi serius, penting untuk memperhatikan kapan Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami:
Memahami penyebab tenggorokan berdahak akan sangat membantu dalam menentukan penanganan yang paling efektif. Jika Anda sering mengalaminya, cobalah identifikasi faktor pemicunya dan lakukan langkah-langkah pencegahan. Tetap terhidrasi, hindari iritan, dan jika perlu, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan penanganan yang benar, Anda bisa kembali merasa nyaman dan terbebas dari rasa mengganjal di tenggorokan.