Dalam tradisi spiritual Islam, karomah merupakan salah satu tanda kemuliaan yang dianugerahkan Allah SWT kepada para wali-Nya. Seringkali, kisah-kisah karomah ini menjadi sumber inspirasi dan penguat keyakinan bagi umat. Salah satu sosok ulama yang sering disebut memiliki berbagai karomah adalah Guru Zuhdiannor. Beliau dikenal sebagai seorang mursyid tarekat yang mendalam ilmunya, zuhud dalam kehidupannya, dan penuh kasih sayang kepada umat. Kisah-kisah yang beredar tentang beliau senantiasa menorehkan jejak spiritual yang mendalam di hati para murid dan pengagumnya.
Guru Zuhdiannor, nama lengkapnya Al-Habib Al-Alim Al-Allamah Al-Arif Billah Al-Syeikh Ahmad Zuhdiannor bin Al-Habib Al-Alim Al-Allamah Al-Arif Billah Al-Syeikh Muhammad Thaha bin Habib Syeikh Abubakar bin Hasan Al-Bahri, merupakan seorang ulama besar yang telah memberikan sumbangsih besar dalam penyebaran ajaran Islam, khususnya melalui tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah. Beliau lahir di Martapura, Kalimantan Selatan, sebuah kota yang kaya akan tradisi keilmuan dan spiritualitas Islam. Sejak kecil, beliau telah menunjukkan kecerdasan dan ketekunan dalam menuntut ilmu agama, berguru kepada para ulama terkemuka pada masanya.
Banyak sekali kisah karomah yang diceritakan dari berbagai sumber, baik dari para murid langsung maupun dari masyarakat umum. Salah satu kisah yang paling sering diungkap adalah tentang kemampuan beliau dalam membaca isi hati dan pikiran seseorang. Konon, banyak orang yang datang kepada beliau dengan berbagai persoalan hidup, dan sebelum mereka sempat menceritakan keluh kesah mereka, Guru Zuhdiannor sudah terlebih dahulu mengetahui apa yang ada dalam benak mereka. Dengan bijaksana, beliau memberikan solusi dan nasihat yang tepat sasaran, seolah-olah beliau mampu menembus alam gaib.
Selain itu, karomah lainnya yang sering disebut adalah kemampuan beliau dalam memprediksi kejadian atau memberikan pertolongan di saat yang genting. Ada cerita bahwa ketika salah seorang muridnya sedang menghadapi musibah di tempat yang jauh, tanpa disadari beliau ikut membacakan doa dan memberikan petunjuk gaib yang akhirnya menolong murid tersebut dari marabahaya. Keajaiban-keajaiban seperti ini tidak hanya sekadar cerita sensasional, tetapi menjadi bukti nyata betapa dekatnya beliau dengan Sang Pencipta dan betapa besar rahmat Allah yang dicurahkan melalui beliau.
Kisah tentang kesederhanaan dan zuhudnya Guru Zuhdiannor juga sering menjadi teladan. Meskipun memiliki banyak pengikut dan dihormati banyak orang, beliau tetap hidup sangat sederhana. Pakaiannya tidak mewah, makanannya pun sederhana, dan rumahnya tidak megah. Beliau lebih mementingkan urusan akhirat daripada kesenangan duniawi. Keteladanan ini mengajarkan kepada kita bahwa harta dan kemewahan bukanlah tolok ukur kebahagiaan sejati, melainkan ketakwaan dan kedekatan dengan Allah SWT.
Mempelajari dan merenungkan kisah karomah Guru Zuhdiannor bukan sekadar untuk mengagumi kehebatan seorang pribadi, melainkan untuk mengambil hikmah dan pelajaran berharga. Karomah beliau mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah melalui ibadah yang tulus, zikir yang istiqamah, dan doa yang tidak pernah putus. Kehidupan beliau yang zuhud mengingatkan kita untuk tidak terbuai oleh gemerlap dunia yang fana, melainkan fokus pada bekal untuk kehidupan abadi di akhirat.
Kemampuan beliau dalam membaca isi hati juga mengajarkan pentingnya ketulusan dalam berinteraksi. Ketika seseorang tulus dalam niat dan perkataannya, maka akan ada cahaya yang terpancar darinya, yang dapat dirasakan oleh orang lain, bahkan oleh orang yang memiliki kepekaan spiritual tinggi. Lebih dari itu, karomah ini adalah tanda kekuasaan Allah yang tak terbatas, yang dapat menganugerahkan kelebihan kepada hamba-Nya yang dikehendaki.
Guru Zuhdiannor adalah cerminan dari seorang ulama yang ilmunya meresap ke dalam jiwa, amalnya sesuai dengan ilmunya, dan akhlaknya mulia. Kisah karomah yang menyertainya adalah bukti nyata dari kebaikan dan keberkahan yang dipancarkan oleh seorang hamba Allah yang saleh. Semoga kisah-kisah ini terus menginspirasi kita untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, meneladani akhlak Rasulullah SAW, dan menjadi pribadi yang lebih baik dalam setiap aspek kehidupan. Warisan spiritual beliau terus hidup dan memberikan cahaya bagi generasi-generasi penerus.