Batuan beku, atau yang sering disebut batuan igneus, merupakan salah satu dari tiga jenis batuan utama di Bumi, bersama dengan batuan sedimen dan batuan metamorf. Nama "beku" sendiri mengacu pada proses pembentukannya, yaitu melalui pendinginan dan pemadatan magma (batuan cair panas) atau lava (magma yang keluar ke permukaan bumi). Proses pembentukan batuan beku ini sangatlah kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti komposisi kimia magma, laju pendinginan, dan kedalaman pembentukan.
Keberagaman batuan beku mencerminkan variasi kondisi geologis tempat magma atau lava tersebut membeku. Oleh karena itu, para geolog mengklasifikasikan batuan beku ke dalam beberapa jenis utama berdasarkan komposisi mineralnya dan tekstur (ukuran dan susunan kristal) yang terbentuk. Pemahaman mengenai jenis-jenis batuan beku ini sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari eksplorasi sumber daya alam, studi geologi sejarah, hingga rekayasa sipil.
Salah satu cara paling mendasar untuk mengklasifikasikan batuan beku adalah berdasarkan lokasi pembentukannya. Klasifikasi ini membagi batuan beku menjadi dua kategori utama:
Selain lokasi pembentukan, komposisi kimia dan mineralogi menjadi dasar penting dalam mengidentifikasi jenis batuan beku. Komposisi ini sangat dipengaruhi oleh kandungan silika (SiO2) dan mineral-mineral gelap kaya magnesium (Mg) serta besi (Fe). Klasifikasi ini membagi batuan beku menjadi empat kelompok utama:
Batuan jenis ini memiliki kandungan silika yang tinggi (lebih dari 63%) dan kaya akan mineral berwarna terang seperti kuarsa, feldspar alkali, dan mika. Mineral gelap yang menyusunnya relatif sedikit.
Kelompok ini memiliki kandungan silika antara 52% hingga 63%. Komposisi mineralnya merupakan campuran antara mineral terang dan mineral gelap, seperti plagioklas, amfibol, dan piroksen.
Batuan mafik memiliki kandungan silika yang lebih rendah (sekitar 45% hingga 52%) dan kaya akan mineral berwarna gelap seperti olivin, piroksen, dan plagioklas kaya kalsium. Nama "mafik" berasal dari kata "magnesium" dan "ferrum" (besi) yang merupakan unsur utama dalam mineral-mineral ini.
Kelompok ini memiliki kandungan silika yang sangat rendah (kurang dari 45%) dan didominasi oleh mineral olivin dan piroksen. Batuan ultra-mafik jarang ditemukan di permukaan bumi, namun sangat penting dalam komposisi mantel bumi.
Tekstur batuan beku mengacu pada ukuran, bentuk, dan susunan kristal mineral di dalamnya. Tekstur ini memberikan petunjuk penting mengenai sejarah pendinginan batuan tersebut. Beberapa tekstur yang umum meliputi:
Memahami jenis-jenis batuan beku, klasifikasi, dan teksturnya membuka jendela untuk mengapresiasi proses geologis yang luar biasa yang membentuk planet kita. Dari kedalaman mantel bumi hingga puncak gunung berapi, batuan beku adalah saksi bisu dari aktivitas dinamis planet ini.