Simbol ilustrasi kondisi hidung tersumbat dan tenggorokan berlendir.
Hidung tersumbat dan tenggorokan berlendir adalah dua keluhan umum yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa tidak nyaman akibat kesulitan bernapas melalui hidung dan sensasi gatal atau sakit di tenggorokan seringkali membuat kita merasa lemas dan tidak bersemangat. Kondisi ini biasanya terkait dengan peradangan pada saluran pernapasan, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus (flu atau pilek), alergi, iritasi lingkungan, atau bahkan perubahan cuaca. Memahami penyebab dan cara mengatasinya adalah kunci untuk kembali beraktivitas dengan nyaman.
Dua gejala ini seringkali muncul bersamaan karena saluran hidung dan tenggorokan saling terhubung. Ketika terjadi peradangan di hidung, produksi lendir bisa meningkat. Lendir ini kemudian dapat mengalir ke belakang tenggorokan (post-nasal drip), menyebabkan iritasi dan rasa berlendir. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Ini adalah penyebab paling sering. Virus seperti rhinovirus (penyebab pilek) dan influenza (penyebab flu) dapat menyebabkan pembengkakan pada lapisan hidung dan produksi lendir berlebih. Bakteri juga bisa menjadi penyebab, meskipun lebih jarang.
Alergi musiman (hay fever) atau alergi terhadap debu, bulu hewan, atau jamur dapat memicu respons imun yang menyebabkan peradangan di saluran hidung. Tubuh melepaskan histamin, yang menyebabkan pembengkakan dan peningkatan produksi lendir untuk mencoba mengeluarkan alergen.
Asap rokok, polusi udara, udara kering, atau bahan kimia tertentu dapat mengiritasi selaput lendir di hidung dan tenggorokan, memicu produksi lendir sebagai mekanisme perlindungan.
Perubahan suhu dan kelembapan yang drastis dapat memengaruhi kepekaan saluran pernapasan, terkadang memicu gejala hidung tersumbat dan tenggorokan berlendir, terutama pada individu yang sensitif.
Peradangan pada sinus (rongga udara di tulang wajah) bisa menyebabkan hidung tersumbat parah dan produksi lendir yang kental, yang kemudian bisa mengalir ke tenggorokan.
Mengatasi kedua gejala ini seringkali memerlukan kombinasi perawatan di rumah dan, jika perlu, bantuan medis. Tujuan utamanya adalah mengurangi peradangan, menipiskan lendir, dan meredakan ketidaknyamanan.
Minum banyak cairan seperti air putih, jus buah tanpa gula, atau teh herbal hangat dapat membantu menipiskan lendir, membuatnya lebih mudah dikeluarkan. Hindari minuman berkafein atau beralkohol yang justru bisa menyebabkan dehidrasi.
Uap hangat dapat membantu melegakan saluran hidung yang tersumbat dan menipiskan lendir di tenggorokan. Anda bisa melakukannya dengan mandi air hangat, atau menghirup uap dari baskom berisi air panas (hati-hati jangan sampai terlalu dekat agar tidak terbakar) sambil menarik napas dalam-dalam. Menambahkan beberapa tetes minyak esensial seperti eucalyptus atau peppermint bisa menambah sensasi lega.
Larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur beberapa kali sehari. Ini dapat membantu meredakan sakit tenggorokan, mengurangi pembengkakan, dan membersihkan lendir.
Semprotan hidung yang mengandung larutan garam steril (saline) dapat membantu membersihkan rongga hidung dari lendir, alergen, dan iritan. Ini adalah cara yang aman dan efektif untuk meredakan hidung tersumbat tanpa efek samping obat-obatan.
Tubuh membutuhkan energi untuk melawan infeksi atau mengatasi peradangan. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup agar sistem kekebalan tubuh bekerja optimal.
Menjaga kelembapan udara di dalam ruangan dengan humidifier dapat membantu mencegah saluran hidung dan tenggorokan menjadi kering, serta membuat lendir lebih mudah dikeluarkan.
Jika gejala Anda dipicu oleh asap rokok, polusi, atau bahan kimia kuat, usahakan untuk menjauhi sumber iritasi tersebut.
Meskipun sebagian besar kasus hidung tersumbat dan tenggorokan berlendir dapat diatasi di rumah, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan seperti dekongestan, antihistamin, obat pengencer dahak, atau antibiotik jika ada infeksi bakteri. Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut seperti tes alergi atau pencitraan sinus.
Mengelola hidung tersumbat dan tenggorokan berlendir membutuhkan kesabaran dan perawatan yang tepat. Dengan menerapkan tips-tips di atas dan memperhatikan kapan harus berkonsultasi dengan profesional medis, Anda dapat segera merasakan kelegaan dan kembali menjalani aktivitas dengan normal.
Kembali ke Atas