Menelusuri Jejak Spiritual: Habib Umar dan Abah Guru Sekumpul

Dalam kancah keilmuan dan spiritualitas Islam, nama-nama besar senantiasa muncul sebagai mercusuar yang menerangi jalan umat. Dua di antaranya adalah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar bin Salim (biasa disapa Habib Umar) dari Tarim, Yaman, dan KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari (sering disebut Abah Guru Sekumpul) dari Martapura, Kalimantan Selatan. Keduanya adalah sosok ulama kharismatik yang memiliki pengaruh luas, tidak hanya di tanah air mereka masing-masing, tetapi juga merambah ke berbagai penjuru dunia. Hubungan spiritual, rasa hormat, dan inspirasi yang terjalin antara keduanya menjadi bukti nyata bagaimana ilmu dan akhlak mulia melampaui batas geografis dan budaya.

Habib Umar adalah seorang tokoh agama terkemuka yang lahir pada tahun 1943 di Tarim, sebuah kota bersejarah yang dikenal sebagai pusat ilmu dan tasawuf di Yaman. Beliau merupakan keturunan ke-41 dari Rasulullah SAW dan dikenal luas karena keluasan ilmunya, kedalaman spiritualitasnya, serta konsistensinya dalam menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin. Pengajian dan majelis taklim yang diasuh oleh Habib Umar selalu dipadati oleh ribuan jamaah dari berbagai latar belakang. Beliau aktif dalam mendidik generasi muda melalui lembaga pendidikan Darul Musthafa yang didirikannya, mencetak banyak kader ulama yang kini berkiprah di berbagai belahan dunia. Nasihat-nasihatnya yang penuh hikmah dan tausiahnya yang menyejukkan hati telah menjadi pegangan bagi banyak kaum Muslimin.

Ilustrasi yang menggambarkan keagungan Habib Umar dan Abah Guru Sekumpul dalam suasana spiritual.

Sementara itu, Abah Guru Sekumpul adalah ulama kharismatik asal Martapura, Kalimantan Selatan, yang wafat pada tahun 2011. Beliau dikenal dengan kepribadiannya yang tawadhu', kesederhanaannya, serta karomah yang sering dinisbatkan kepadanya. Dakwah Abah Guru Sekumpul tidak hanya dilakukan melalui pengajian yang dihadiri ribuan jamaah, tetapi juga melalui karya-karyanya, termasuk kitab-kitab yang beliau susun dan ajaran-ajarannya yang diwariskan kepada murid-muridnya. Kekuatan spiritual dan kedekatan beliau dengan Allah SWT membuat namanya begitu dicintai dan dihormati oleh masyarakat Banjar dan sekitarnya, bahkan hingga ke mancanegara. Majelis haulnya selalu menjadi momen penting yang dinanti oleh jutaan umat.

Jalinan Spiritual dan Saling Menghormati

Hubungan antara Habib Umar dan Abah Guru Sekumpul bukanlah sekadar pertemuan dua tokoh agama, melainkan sebuah jalinan spiritual yang mendalam, didasari oleh rasa saling menghormati dan penghargaan atas ilmu serta kedudukan spiritual masing-masing. Habib Umar sendiri kerap kali menyampaikan pujian dan kekaguman terhadap kiprah Abah Guru Sekumpul. Beliau melihat Abah Guru sebagai pewaris ajaran salafusshalih yang luar biasa, yang mampu membangkitkan kembali semangat keagamaan di tengah masyarakat. Kehadiran Abah Guru di bumi Nusantara dianggap sebagai anugerah besar bagi umat Islam.

Bahkan, dikisahkan bahwa Habib Umar pernah menyebut Abah Guru Sekumpul sebagai salah satu ulama besar di zamannya, yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Pernyataan-pernyataan seperti ini dari seorang ulama sekaliber Habib Umar tentu memiliki makna yang sangat dalam. Ini bukan sekadar pujian biasa, melainkan pengakuan dari seorang ahli terhadap kehebatan spiritual dan keilmuan Abah Guru Sekumpul. Hal ini juga menunjukkan rendah hati (tawadhu') dari Habib Umar yang senantiasa menghargai para ulama lainnya.

Demikian pula, Abah Guru Sekumpul memiliki rasa hormat yang sangat tinggi kepada Habib Umar. Beliau selalu mengikuti perkembangan dakwah Habib Umar dan seringkali menganjurkan murid-muridnya untuk menimba ilmu dari beliau. Keteladanan Habib Umar dalam ilmu, akhlak, dan perjuangan dakwah menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai. Abah Guru melihat Habib Umar sebagai contoh nyata dari seorang pewaris Rasulullah SAW yang senantiasa istiqamah di jalan kebenaran.

Inspirasi dan Teladan bagi Generasi Muda

Kehidupan dan perjuangan Habib Umar dan Abah Guru Sekumpul menjadi teladan yang sangat berharga, terutama bagi generasi muda Muslim. Keduanya mengajarkan pentingnya menuntut ilmu agama sedalam-dalamnya, mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta menyebarkannya dengan penuh kasih sayang. Mereka menunjukkan bahwa kesuksesan spiritual bukanlah tentang popularitas semata, melainkan tentang kedekatan dengan Allah SWT, ketulusan hati, dan pengabdian kepada sesama.

Dari Habib Umar, kita belajar tentang pentingnya menjaga sanad keilmuan, mengkaji kitab-kitab klasik, dan terus menerus bermujahadah melawan hawa nafsu. Dari Abah Guru Sekumpul, kita belajar tentang kekuatan doa, keikhlasan dalam beribadah, serta bagaimana menjadi pribadi yang dicintai Allah dan dicintai manusia. Keduanya memberikan pencerahan bahwa menjadi seorang Muslim yang baik adalah sebuah proses berkelanjutan yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan bimbingan dari para ulama yang mumpuni.

Dalam era digital seperti sekarang, kisah dan ajaran dari Habib Umar dan Abah Guru Sekumpul menjadi semakin mudah diakses. Melalui berbagai platform, umat dapat mendengarkan ceramah mereka, membaca kutipan-kutipan hikmah, dan terinspirasi untuk mengikuti jejak langkah mereka. Semangat dakwah yang mereka gelorakan, yang berlandaskan pada kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta kepedulian terhadap sesama, terus bergema dan menjadi sumber cahaya yang menerangi jalan kehidupan bagi jutaan umat manusia.

🏠 Homepage