Simbol persatuan dan pencerahan spiritual.
Dalam lanskap keagamaan dan spiritualitas Islam di Indonesia, nama Habib Anis dan Guru Sekumpul (KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) telah terukir abadi sebagai dua sosok ulama kharismatik yang meninggalkan jejak mendalam bagi umat. Keduanya, meski memiliki latar belakang dan wilayah dakwah yang berbeda, memiliki benang merah yang kuat dalam upaya menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin, menekankan akhlak mulia, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi, yang akrab disapa Habib Anis, adalah seorang ulama besar yang lahir di Martapura, Kalimantan Selatan. Beliau dikenal luas karena ketinggian ilmunya, keluasan wawasannya, dan kedalaman spiritualitasnya. Habib Anis tidak hanya seorang ahli tafsir dan hadits, tetapi juga seorang mursyid tarekat yang memiliki banyak pengikut. Kehidupannya didedikasikan untuk membimbing umat menuju pemahaman Islam yang benar dan mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dakwah Habib Anis senantiasa berfokus pada pentingnya tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) dan penghayatan nilai-nilai Al-Qur'an serta Sunnah Rasulullah SAW. Beliau mengajarkan bahwa ibadah bukan hanya sekadar ritual, melainkan sebuah perjalanan batin yang harus disertai dengan keikhlasan dan kecintaan kepada Allah. Melalui majelis-majelis taklimnya yang selalu ramai dihadiri ribuan jamaah, Habib Anis berhasil menanamkan benih-benih kebaikan dan ketaqwaan dalam hati umat. Kelembutan tutur katanya, keramahan sikapnya, dan keteguhan prinsipnya menjadikan beliau sosok yang sangat dihormati dan dicintai.
Secara geografis, Habib Anis dan Guru Sekumpul memiliki kedekatan, bahkan seringkali disebut bersama karena keduanya berasal dari Martapura, Kalimantan Selatan. Guru Sekumpul, KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, adalah ulama yang lebih dikenal luas di seluruh penjuru nusantara, bahkan hingga mancanegara. Beliau adalah seorang tokoh agama yang karismatik, memiliki daya tarik spiritual yang luar biasa, dan menjadi rujukan utama bagi jutaan umat Muslim. Beliau wafat pada tahun 2017, namun warisan ilmunya terus mengalir dan memberikan pencerahan.
Guru Sekumpul dikenal dengan gaya dakwahnya yang sederhana namun mendalam. Beliau mampu menyentuh hati jamaahnya dengan untaian hikmah yang mudah dipahami, seringkali diselipi dengan kisah-kisah para ulama terdahulu dan ayat-ayat Al-Qur'an serta hadits. Khasanah keilmuannya yang luas tercermin dari karya-karyanya, termasuk kitab-kitab tafsir dan fiqih yang menjadi panduan bagi banyak kalangan. Namun, yang paling menonjol dari Guru Sekumpul adalah akhlaknya yang mulia, tawadhu', dan kepeduliannya terhadap sesama. Beliau mengajarkan pentingnya menjaga silaturahmi, menghormati orang tua, dan menyantuni fakir miskin.
Meskipun keduanya adalah individu yang berbeda, benang merah spiritual antara Habib Anis dan Guru Sekumpul sangat terasa. Keduanya sama-sama merupakan pewaris tradisi keilmuan dan spiritualitas Islam yang kuat, yang berakar dari ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah. Fokus utama mereka adalah membimbing umat agar senantiasa dekat dengan Allah, mengamalkan syariat Islam dengan benar, dan meneladani akhlak Rasulullah SAW.
Baik Habib Anis maupun Guru Sekumpul memiliki kesamaan dalam menekankan pentingnya menjaga keharmonisan hubungan antarmanusia (hablum minannas) selain hubungan vertikal dengan Tuhan (hablum minallah). Keduanya mengajarkan bahwa keberhasilan dunia dan akhirat dapat diraih melalui kesungguhan dalam beribadah, kebaikan hati, dan amal shaleh. Keberadaan mereka menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia terus berkembang dengan semangat dakwah yang santun, penuh kasih, dan berwawasan luas.
Pengaruh mereka tidak hanya terbatas pada ceramah dan pengajaran, tetapi juga melalui karya-karya tertulis dan keteladanan hidup yang menginspirasi. Ribuan, bahkan jutaan, umat Islam di Indonesia dan sekitarnya menjadikan ajaran-ajaran mereka sebagai pedoman hidup. Majelis-majelis ilmu yang mereka adakan menjadi pusat pencerahan spiritual yang tak hanya memberikan pengetahuan agama, tetapi juga menyejukkan hati dan menguatkan iman.
Hingga kini, jejak spiritual Habib Anis dan Guru Sekumpul terus terasa. Murid-murid dan pengikut mereka terus berupaya melanjutkan estafet dakwah dengan semangat yang sama. Kisah-kisah tentang kealiman, karomah, dan pribadi mulia mereka terus diceritakan, menjadi pengingat dan motivasi bagi generasi sekarang untuk terus berpegang teguh pada ajaran Islam yang luhur.