Guru Sekumpul: Warisan Ilmu dan Keteladanan Muhammad Zaini bin Abdul Ghani

Simbol keteguhan dan pencerahan spiritual

Nama Guru Sekumpul Muhammad Zaini bin Abdul Ghani identik dengan seorang ulama kharismatik yang meninggalkan jejak mendalam di hati umat, khususnya di Kalimantan Selatan. Beliau bukan sekadar seorang pendakwah, namun juga seorang mursyid tarekat Naqsyabandiyah yang kisahnya terus diwariskan dari generasi ke generasi. Kehidupan beliau penuh dengan kesederhanaan, ketulusan, dan ilmu yang luas, menjadikannya teladan yang tak lekang oleh waktu.

Perjalanan Spiritual dan Ilmu Sang Ulama

Lahir di Desa Tunggul, Martapura, Kalimantan Selatan, KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari, atau yang akrab disapa Guru Sekumpul, menunjukkan bakat dan kecintaan pada ilmu agama sejak usia dini. Beliau menempuh pendidikan agama di berbagai pesantren ternama, menimba ilmu dari para ulama besar. Kegigihan dan kecerdasannya dalam memahami ajaran Islam membuatnya cepat menguasai berbagai cabang ilmu, mulai dari fiqih, tasawuf, tafsir, hingga hadis.

Guru Sekumpul dikenal sebagai sosok yang zuhud dan wara'. Beliau tidak pernah mengejar kekayaan duniawi, hidup dalam kesederhanaan yang menjadi bukti keteguhannya pada ajaran agama. Kesederhanaan ini justru menarik simpati banyak orang, membuat dakwahnya semakin mudah diterima. Beliau mengajarkan Islam yang rahmatan lil 'alamin, penuh kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama, tanpa memandang suku, ras, maupun status sosial.

Metode Dakwah yang Unik dan Mendalam

Kharisma Guru Sekumpul terpancar kuat melalui metode dakwahnya. Beliau tidak hanya menyampaikan ceramah keagamaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual melalui teladan langsung. Ceramahnya yang lugas, penuh hikmah, dan seringkali diselingi dengan candaan jenaka, mampu menyentuh hati setiap pendengarnya. Beliau pandai merangkai kata dengan bahasa yang mudah dipahami, membuat ajaran Islam yang terkadang dianggap rumit menjadi lebih akrab di telinga masyarakat.

Lebih dari itu, Guru Sekumpul adalah seorang mursyid tarekat Naqsyabandiyah. Di bawah bimbingannya, ribuan santri dan jamaah merasakan perubahan spiritual yang signifikan. Beliau membimbing mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui dzikir, munajat, dan amalan-amalan shaleh lainnya. Pengajian rutin yang diadakan di kediamannya, yang kemudian dikenal sebagai Majelis Sekumpul, selalu dipadati oleh jamaah dari berbagai penjuru. Kehadiran majelis ini menjadi bukti nyata betapa besar pengaruh spiritual beliau.

Keteladanan dalam Kehidupan Sehari-hari

Kisah hidup Guru Sekumpul Muhammad Zaini bin Abdul Ghani adalah pelajaran berharga tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim menjalani kehidupannya. Beliau mengajarkan pentingnya akhlak mulia, rasa hormat kepada orang tua dan guru, serta kepedulian terhadap sesama. Sifat tawadhu' (rendah hati) yang melekat pada diri beliau menjadi inspirasi bagi banyak orang. Meskipun memiliki ilmu yang sangat luas dan pengikut yang banyak, beliau tidak pernah menunjukkan kesombongan.

Beliau juga dikenal sebagai sosok yang dermawan. Harta yang dimilikinya, meskipun tidak banyak, selalu disalurkan untuk membantu fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. Perilakunya yang santun, tutur katanya yang lembut, serta senyumnya yang selalu menghiasi wajah, membuat setiap orang merasa nyaman di dekatnya. Beliau adalah ulama yang membumi, dekat dengan rakyat, dan selalu berusaha memberikan manfaat bagi kehidupan banyak orang.

Warisan yang Tak Ternilai

Meskipun jasad Guru Sekumpul telah berpulang, warisan ilmu dan keteladanannya terus hidup. Majelis Sekumpul yang dulu ramai kini diteruskan oleh para penerusnya, menjaga api dakwah tetap menyala. Kitab-kitab yang beliau susun, kajian-kajiannya yang terekam, serta kisah-kisah inspiratifnya terus menjadi sumber pengetahuan dan motivasi bagi jutaan umat Islam. Guru Sekumpul Muhammad Zaini bin Abdul Ghani telah meninggalkan legacy spiritual yang tak ternilai harganya, menjadi mercusuar bagi pencari ilmu dan kebenaran di jalan Allah SWT.

Sampai saat ini, makam beliau di Sekumpul, Martapura, selalu ramai diziarahi oleh para pecintanya yang ingin mengenang, mendoakan, dan mengambil berkah dari ulama besar ini. Keberadaan beliau dalam sejarah Islam di Indonesia, khususnya di tanah Banjar, akan selalu dikenang sebagai seorang ulama yang memberikan kontribusi besar bagi keumatan.

🏠 Homepage