Ilustrasi: Struktur tim yang terorganisir.
Dalam lanskap pelayanan kesehatan yang terus berkembang, efektivitas dan efisiensi menjadi kunci utama. Hal ini sangat terasa dalam bidang kebidanan, di mana setiap detik dan setiap tindakan memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Salah satu bentuk organisasi kerja yang semakin diakui kepentingannya adalah fungsi tim ad hoc kebidanan. Tim ini dibentuk secara temporer untuk menangani situasi atau kebutuhan spesifik yang memerlukan respons cepat dan terkoordinasi, melampaui struktur tim yang ada sehari-hari.
Secara harfiah, 'ad hoc' berasal dari bahasa Latin yang berarti 'untuk tujuan ini'. Dalam konteks kebidanan, tim ad hoc merujuk pada sekelompok profesional kebidanan (dan terkadang tenaga kesehatan terkait lainnya) yang dikumpulkan dan diorganisir untuk mengatasi masalah atau tantangan tertentu dalam periode waktu yang terbatas. Pembentukan tim ini tidak bersifat permanen, melainkan didasarkan pada kebutuhan mendesak atau proyek khusus. Contohnya bisa meliputi penanganan kasus komplikasi kehamilan yang langka, perencanaan program skrining kesehatan ibu hamil di daerah terpencil, atau respons cepat terhadap kejadian luar biasa seperti bencana alam yang memengaruhi akses pelayanan.
Terdapat berbagai fungsi tim ad hoc kebidanan yang krusial dalam menunjang kualitas pelayanan. Fungsi-fungsi ini berpusat pada kemampuan adaptasi, kolaborasi, dan eksekusi yang cepat:
Salah satu fungsi tim ad hoc kebidanan yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk merespons situasi darurat atau kasus-kasus dengan tingkat komplikasi tinggi. Ketika terjadi kegawatdaruratan obstetrik, seperti perdarahan pasca persalinan yang masif, preeklamsia berat yang memburuk dengan cepat, atau persalinan sungsang yang memerlukan intervensi segera, tim ad hoc yang terdiri dari bidan terlatih, dokter spesialis obgyn, dan perawat dapat segera dibentuk. Tim ini akan berfokus penuh pada pasien tersebut, memastikan penanganan yang optimal, terintegrasi, dan tepat waktu untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
Pembentukan tim ad hoc juga seringkali diperlukan untuk mengimplementasikan kebijakan baru, protokol klinis terbaru, atau program kesehatan spesifik yang baru diluncurkan. Misalnya, jika pemerintah meluncurkan program skrining cacat lahir pada janin secara masif, sebuah tim ad hoc dapat dibentuk untuk merencanakan logistik, melatih petugas pelaksana, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan memantau pelaksanaan program di lapangan. Fungsi tim ad hoc kebidanan di sini adalah sebagai ujung tombak pelaksana kebijakan, memastikan program berjalan efektif sesuai tujuan.
Dalam upaya meningkatkan praktik kebidanan dan kesehatan ibu dan anak, tim ad hoc dapat dibentuk untuk melakukan penelitian atau mengembangkan inovasi baru. Tim ini bisa terdiri dari bidan praktisi, peneliti, akademisi, dan ahli terkait. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada, merancang solusi, melakukan studi kelayakan, hingga menguji coba dan mengadaptasi teknologi atau metode baru. Hasil kerja tim ad hoc ini dapat menjadi dasar untuk perubahan praktik yang lebih luas di masa depan.
Saat terjadi bencana alam atau krisis kesehatan masyarakat, pelayanan kebidanan seringkali menjadi salah satu yang paling terdampak. Akses ke fasilitas kesehatan terganggu, stok obat dan peralatan medis menipis, dan kebutuhan ibu hamil serta ibu pascapersalinan meningkat. Dalam situasi seperti ini, fungsi tim ad hoc kebidanan menjadi sangat vital. Tim ini dapat dibentuk untuk menyediakan layanan kebidanan darurat di lokasi pengungsian, melakukan surveilans kesehatan ibu dan anak, memberikan konseling psikososial, serta memastikan kebutuhan dasar ibu dan bayi terpenuhi.
Tim ad hoc juga dapat berperan dalam menyelenggarakan pelatihan atau lokakarya singkat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bidan di daerah tertentu atau untuk topik spesifik. Misalnya, jika ada kenaikan kasus persalinan macet di suatu puskesmas, tim ad hoc yang terdiri dari bidan senior atau dokter spesialis dapat dikirim untuk memberikan pelatihan langsung kepada bidan di puskesmas tersebut, disertai pendampingan di lapangan.
Pembentukan tim ad hoc ini membawa berbagai manfaat, antara lain:
Dalam upaya mewujudkan pelayanan kebidanan yang prima, fungsi tim ad hoc kebidanan memegang peranan yang tidak tergantikan. Kemampuannya untuk dibentuk secara temporer guna menjawab tantangan spesifik memungkinkan respons yang cepat, terfokus, dan efektif. Dengan mengoptimalkan potensi tim ad hoc, institusi kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi sumber daya, serta adaptabilitas terhadap berbagai situasi, yang pada akhirnya akan berkontribusi besar pada kesehatan ibu dan anak di masyarakat.