Batuan beku adalah salah satu dari tiga jenis batuan utama di bumi, yang terbentuk dari pendinginan dan pemadatan magma atau lava. Proses pembentukan ini terjadi di bawah permukaan bumi (intrusi) atau di permukaan bumi (ekstrusi). Perbedaan tempat pendinginan inilah yang menghasilkan berbagai macam bentuk batuan beku yang unik dan menarik, masing-masing menceritakan kisah geologisnya sendiri.
Batuan beku intrusi terbentuk ketika magma mendingin dan membeku di bawah permukaan bumi. Karena terisolasi oleh batuan di sekitarnya, proses pendinginan ini cenderung lebih lambat, memungkinkan pembentukan kristal yang lebih besar dan terdefinisi dengan baik. Bentuk batuan beku intrusi sangat bervariasi tergantung pada cara magma menyusup ke dalam lapisan batuan yang sudah ada.
Dike adalah intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang sudah ada, biasanya berbentuk seperti lembaran vertikal atau hampir vertikal. Dike dapat memiliki ketebalan dari beberapa sentimeter hingga ratusan meter, dan panjangnya bisa mencapai puluhan kilometer. Bentuknya yang seperti "gagang" atau "dinding" menjadikannya mudah dikenali di lanskap batuan.
Berbeda dengan dike, sill adalah intrusi magma yang menyusup dan mendingin di antara lapisan-lapisan batuan yang sudah ada. Sill cenderung sejajar dengan lapisan batuan di sekitarnya dan sering kali berbentuk lembaran horizontal atau hampir horizontal. Ukurannya bisa bervariasi dari yang sangat tipis hingga sangat tebal.
Batholith adalah massa batuan beku intrusi yang sangat besar, dengan luas permukaan yang terekspos lebih dari 100 kilometer persegi. Batholith terbentuk dari magma yang mendingin di kedalaman yang sangat besar. Bentuknya tidak beraturan dan tidak memiliki dasar yang terlihat; ia menjulang jauh ke dalam kerak bumi. Ketika batuan di atasnya terkikis selama jutaan tahun, bagian batholith yang terekspos dapat membentuk pegunungan atau area luas batuan granit.
Laccolith adalah intrusi magma berbentuk jamur atau lensa yang memaksa lapisan batuan di atasnya untuk melengkung ke atas, sementara dasarnya relatif datar. Bentuknya yang menggembung ini sering kali menciptakan tonjolan atau bukit di permukaan bumi setelah erosi.
Lopolith adalah kebalikan dari laccolith, yaitu intrusi magma berbentuk cekung atau mangkuk yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya melengkung ke bawah. Bentuk cekung ini dapat menampung sejumlah besar magma.
Batuan beku ekstrusi terbentuk ketika lava, yaitu magma yang telah mencapai permukaan bumi, mendingin dan membeku. Proses pendinginan lava di permukaan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan magma di bawah tanah, yang menghasilkan tekstur batuan yang lebih halus atau bahkan amorf (seperti kaca). Bentuk batuan beku ekstrusi sering kali mencerminkan cara lava mengalir dan aktivitas vulkanik yang menghasilkannya.
Ini adalah area luas yang terbentuk dari aliran lava yang sangat cair dan melimpah yang mengalir dari celah-celah atau rekahan di kerak bumi. Aliran lava ini menyebar luas dan menumpuk, menciptakan dataran yang luas dan datar. Contoh terkenal adalah Dataran Tinggi Deccan di India.
Gunung api adalah struktur kerucut yang terbentuk dari penumpukan material vulkanik, termasuk lava, abu, dan fragmen batuan lainnya, yang dikeluarkan dari dalam bumi. Bentuk gunung api dapat bervariasi, mulai dari kerucut sederhana hingga stratovolcano yang kompleks, tergantung pada komposisi magma dan pola letusannya.
Kubah lava terbentuk ketika lava yang sangat kental dan kaku keluar dari gunung berapi. Lava ini tidak dapat mengalir jauh dan menumpuk di sekitar lubang keluarnya, membentuk struktur seperti kubah atau tumpukan yang curam.
Ini adalah bentuk paling umum dari batuan beku ekstrusi, di mana lava mengalir di permukaan dan membeku. Bentuk aliran lava dapat bervariasi tergantung pada viskositas lava, kemiringan lereng, dan kecepatan pendinginan. Beberapa aliran lava membentuk permukaan yang kasar dan bergerigi (seperti a'a), sementara yang lain membentuk permukaan yang halus dan bergelombang (seperti pahoehoe).
Memahami berbagai bentuk batuan beku tidak hanya memberikan wawasan tentang proses geologi bumi, tetapi juga membantu para geolog dalam memetakan struktur bawah permukaan, mengidentifikasi potensi sumber daya mineral, dan memahami sejarah vulkanik suatu wilayah. Setiap bentuk adalah saksi bisu dari kekuatan dahsyat yang bekerja di dalam dan di atas bumi kita.