Keluhan batuk berdahak yang disertai rasa gatal di tenggorokan merupakan masalah kesehatan yang umum dialami banyak orang. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari sulit tidur hingga penurunan konsentrasi saat bekerja. Memahami akar penyebabnya adalah langkah pertama yang krusial untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan meredakan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Berbagai faktor dapat memicu timbulnya gejala batuk berdahak yang disertai rasa gatal di tenggorokan. Beberapa penyebab paling umum meliputi:
Infeksi virus, seperti pilek biasa, flu, atau bahkan COVID-19, adalah penyebab paling sering dari ISPA. Virus ini menyerang lapisan saluran pernapasan, menyebabkan peradangan, produksi lendir berlebih (dahak), dan iritasi yang memicu rasa gatal.
Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, jamur, atau makanan tertentu dapat memicu pelepasan histamin di dalam tubuh. Histamin inilah yang menyebabkan peradangan dan rasa gatal di tenggorokan, yang kemudian dapat memicu batuk berdahak sebagai respons tubuh untuk membersihkan iritan.
Paparan terhadap zat-zat iritatif di udara dapat merusak lapisan tenggorokan dan saluran napas. Ini termasuk asap rokok (aktif maupun pasif), polusi udara, kabut asap, uap kimia dari produk pembersih, hingga udara yang terlalu kering atau dingin.
Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, asam tersebut dapat mengiritasi tenggorokan. Iritasi kronis ini bisa menimbulkan rasa gatal dan memicu refleks batuk, yang sering kali disertai sensasi dahak yang terasa mengganjal, meskipun sebenarnya tidak ada produksi dahak yang signifikan.
Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkus yang membawa udara ke paru-paru. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, serta iritasi jangka panjang. Gejalanya meliputi batuk produktif (menghasilkan dahak) dan rasa nyeri atau gatal di dada dan tenggorokan.
Ini adalah kondisi ketika lendir dari hidung atau sinus mengalir ke bagian belakang tenggorokan. Lendir yang berlebihan ini dapat mengiritasi tenggorokan, menyebabkan rasa gatal, dan memicu batuk berdahak, terutama saat berbaring.
Udara yang terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu kering dapat mengeringkan selaput lendir di tenggorokan, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi, yang akhirnya memicu batuk berdahak dan rasa gatal.
Penanganan yang tepat akan sangat bergantung pada penyebabnya. Namun, ada beberapa langkah umum yang dapat Anda lakukan untuk meredakan gejala:
Minum banyak air putih, teh hangat (tanpa kafein), atau sup dapat membantu mengencerkan dahak, membuatnya lebih mudah dikeluarkan, dan menjaga kelembaban tenggorokan.
Campurkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat dan gunakan untuk berkumur beberapa kali sehari. Ini dapat membantu meredakan gatal dan mengurangi peradangan di tenggorokan.
Menjaga kelembaban udara, terutama di kamar tidur, dapat membantu mencegah tenggorokan menjadi kering dan mengurangi iritasi.
Jika Anda mengetahui pemicunya, usahakan untuk menghindarinya. Matikan rokok, hindari polusi udara, dan bersihkan lingkungan rumah secara rutin dari debu dan jamur.
Tubuh membutuhkan energi untuk melawan infeksi atau memulihkan diri. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup.
Obat batuk ekspektoran dapat membantu mengencerkan dahak, sementara dekongestan dapat membantu mengurangi post-nasal drip. Namun, selalu baca petunjuk penggunaan dan konsultasikan dengan apoteker atau dokter jika ragu.
Jika GERD dicurigai sebagai penyebab, hindari makanan pedas, asam, berlemak, cokelat, dan kafein. Hindari makan terlalu dekat dengan waktu tidur.
Meskipun banyak kasus batuk berdahak dan gatal tenggorokan dapat diatasi di rumah, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala berikut:
Dengan mengenali penyebab dan menerapkan langkah penanganan yang tepat, Anda dapat segera merasa lebih nyaman dan terbebas dari gangguan batuk berdahak dan gatal di tenggorokan.