Batuk adalah respons alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan. Namun, ketika batuk berdahak berlangsung berbulan-bulan, kondisi ini bisa sangat mengganggu, melelahkan, dan bahkan menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Mengabaikan batuk kronis bisa berujung pada komplikasi yang lebih parah.
Batuk kronis umumnya didefinisikan sebagai batuk yang berlangsung lebih dari delapan minggu pada orang dewasa, atau lebih dari empat minggu pada anak-anak. Batuk berdahak kronis berarti batuk ini disertai dengan produksi lendir atau dahak yang cukup banyak. Lendir ini bisa berwarna bening, putih, kuning, hijau, atau bahkan berdarah, tergantung pada penyebabnya.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan batuk berdahak bertahan dalam jangka waktu yang lama. Identifikasi penyebabnya adalah langkah pertama yang krusial dalam menemukan solusi yang tepat.
Infeksi seperti bronkitis akut, pneumonia, atau bahkan flu yang tidak sepenuhnya sembuh dapat meninggalkan peradangan pada saluran napas. Hal ini membuat saluran napas menjadi lebih sensitif dan memproduksi lendir lebih banyak sebagai respons perlindungan, bahkan setelah infeksi awalnya mereda.
Reaksi alergi terhadap debu, bulu hewan, serbuk sari, atau jamur dapat memicu peradangan kronis pada saluran napas, yang kemudian menyebabkan produksi lendir berlebih dan batuk. Gejala alergi seringkali disertai dengan hidung tersumbat, bersin, dan mata gatal.
Merokok adalah penyebab utama batuk berdahak kronis. Selain itu, paparan terhadap polusi udara, asap kimia di tempat kerja, atau bahkan asap rokok pasif secara terus-menerus dapat merusak saluran napas dan memicu respons inflamasi kronis.
Kondisi ini terjadi ketika lendir dari hidung dan sinus menetes ke bagian belakang tenggorokan, memicu refleks batuk. Post-nasal drip bisa disebabkan oleh alergi, infeksi sinus (sinusitis), atau perubahan hormonal.
Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat mengiritasi saluran napas bagian atas, termasuk tenggorokan. Iritasi ini dapat memicu batuk kronis, yang terkadang disertai rasa mengganjal di tenggorokan, bahkan tanpa gejala khas seperti rasa terbakar di dada.
Beberapa jenis obat, terutama ACE inhibitor yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, dapat memiliki efek samping berupa batuk kering kronis. Namun, dalam beberapa kasus, batuk ini bisa berubah menjadi lebih produktif seiring waktu.
Meskipun jarang, batuk berdahak yang berlangsung lama bisa menjadi indikasi penyakit yang lebih serius seperti tuberkulosis (TB), infeksi jamur pada paru-paru, atau bahkan kanker paru-paru. Penting untuk tidak mengabaikan gejala yang mengkhawatirkan.
Jika batuk berdahak Anda berlangsung lebih dari beberapa minggu, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami:
Pengobatan batuk berdahak berbulan-bulan sangat bergantung pada akar penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes lanjutan seperti rontgen dada, tes fungsi paru-paru, atau tes dahak.
Beberapa pendekatan umum meliputi: