Dalam khazanah kebudayaan dan spiritualitas Nusantara, nama Abah Suryalaya seringkali disebut sebagai sosok yang membawa pencerahan dan ketenangan batin bagi banyak orang. Beliau bukan sekadar seorang tokoh agama atau mursyid tarekat, namun lebih dari itu, Abah Suryalaya adalah manifestasi dari kebijaksanaan hidup yang berakar kuat pada ajaran luhur dan pengalaman spiritual mendalam. Perjalanannya dalam menyebarkan ajaran Islam tasawuf, khususnya melalui Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah peradaban Indonesia.
Lahir dengan nama lengkap Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin pada tahun 1930 di Tasikmalaya, Abah Suryalaya tumbuh di tengah keluarga yang agamis. Sejak usia muda, beliau telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap ilmu agama dan aspek spiritualitas. Perjalanan belajarnya tidak hanya terbatas pada pesantren tradisional, tetapi juga meluas ke berbagai penjuru untuk menimba ilmu dari para ulama terkemuka. Puncak dari pencarian spiritualnya adalah ketika beliau mendapatkan ijazah mursyid dari Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, yang kemudian menjadi landasan utama dalam dakwah dan pembinaan umat.
Pendirian Pondok Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya merupakan salah satu tonggak terpenting dalam perjalanan dakwah Abah Suryalaya. Pesantren ini bukan sekadar lembaga pendidikan agama formal, melainkan sebuah pusat spiritual yang mendalam, tempat ribuan santri dan jamaah dari berbagai latar belakang datang untuk mencari tuntunan. Filosofi pendidikan di Suryalaya menekankan keseimbangan antara ilmu 'aqli (rasional) dan 'ilmu naqli (transmisi wahyu dan sunnah), serta mengedepankan akhlakul karimah sebagai pilar utama. Metode pembinaan spiritualnya yang khas, yaitu dengan mengamalkan dzikir dan wirid secara rutin, telah terbukti ampuh dalam menenangkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Salah satu ciri khas Abah Suryalaya adalah pendekatannya yang sangat bijaksana dalam membimbing umat. Beliau tidak pernah memaksakan kehendak, melainkan mengajak setiap individu untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan hakiki melalui kesadaran diri dan pengabdian kepada Allah SWT. Pesan-pesannya selalu bernada kasih sayang, penuh hikmah, dan sangat relevan dengan tantangan zaman. Beliau mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi, serta bagaimana menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran spiritual.
Inti ajaran Abah Suryalaya adalah bagaimana menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat melalui jalan Tarekat. Beliau menekankan pentingnya "Syafaatul 'Udzma" atau pertolongan besar yang berasal dari Allah SWT, yang dapat diraih melalui berbagai amalan ibadah, terutama dzikir dan membaca Al-Qur'an. Beliau mengajarkan bahwa kesuksesan hidup bukanlah semata-mata urusan materi, melainkan bagaimana hati menjadi tenteram, jiwa menjadi bersih, dan hubungan dengan Allah menjadi harmonis.
Dalam ajaran Abah Suryalaya, terdapat penekanan kuat pada nilai-nilai seperti kejujuran, kerendahan hati, kesabaran, keikhlasan, dan cinta kasih. Beliau seringkali mengingatkan para santri dan jamaahnya untuk senantiasa menjaga tali silaturahmi, berbakti kepada orang tua, serta menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama. Ajaran ini tidak hanya disampaikan secara lisan, tetapi juga dicontohkan dalam setiap tindak-tanduk beliau, menjadikan beliau teladan yang inspiratif.
Meskipun raganya telah tiada, warisan spiritual dan pemikiran Abah Suryalaya terus hidup dan berkembang. Pondok Pesantren Suryalaya terus menjadi mercusuar bagi jutaan pengikutnya, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Murid-murid beliau yang telah tersebar di berbagai penjuru dunia senantiasa mengemban amanah untuk menyebarkan ajaran dan nilai-nilai luhur yang telah diajarkan. Pengaruh Abah Suryalaya tidak hanya terbatas pada ranah spiritual, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan kemanusiaan, di mana para pengikutnya didorong untuk menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat.
Kisah hidup dan ajaran Abah Suryalaya menjadi pengingat berharga bagi kita semua tentang pentingnya pencarian jati diri, ketenangan batin, dan bagaimana menjalani kehidupan yang penuh makna. Beliau membuktikan bahwa spiritualitas sejati bukanlah sesuatu yang terpisah dari kehidupan sehari-hari, melainkan dapat diintegrasikan dalam setiap aspeknya, membawa kedamaian dan keberkahan. Jejak spiritual Abah Suryalaya akan terus menjadi sumber inspirasi dan tuntunan bagi generasi yang datang.