Di tengah derasnya arus globalisasi yang seringkali mengikis nilai-nilai lokal, hadir sosok-sosok inspiratif yang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. Salah satu tokoh yang memiliki peran signifikan dalam pelestarian budaya Sunda adalah Abah Sangadiah. Namanya begitu dikenal di kalangan masyarakat Sunda, khususnya mereka yang peduli terhadap kelangsungan seni, tradisi, dan kearifan lokal.
Abah Sangadiah bukanlah sekadar nama, melainkan sebuah representasi dari semangat kebudayaan Sunda yang hidup dan berkembang. Beliau dikenal luas sebagai seorang seniman, budayawan, dan pendidik yang tak kenal lelah menyebarkan kecintaan terhadap budaya Sunda. Perjuangannya bukan hanya dalam bentuk pertunjukan seni, tetapi juga melalui pendidikan informal dan pembinaan generasi muda agar tidak melupakan akar budayanya.
Peran Abah Sangadiah dalam pelestarian budaya Sunda sangatlah multidimensional. Ia tidak hanya fokus pada satu aspek, melainkan merangkul berbagai elemen budaya seperti seni pertunjukan tradisional (tari, musik, drama), bahasa Sunda, sastra lisan, hingga praktik-praktik kebudayaan yang telah diwariskan turun-temurun.
Salah satu kontribusi terbesarnya adalah dalam menghidupkan kembali seni-seni Sunda yang mulai meredup. Melalui berbagai lokakarya, seminar, dan demonstrasi, Abah Sangadiah senantiasa mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya mereka. Beliau kerap kali menekankan bahwa menjaga budaya bukanlah sekadar menyimpan benda-benda bersejarah, melainkan menghidupkannya kembali dalam kesadaran dan aktivitas sehari-hari.
Lebih jauh lagi, Abah Sangadiah adalah seorang pendidik yang ulung. Ia percaya bahwa masa depan budaya terletak pada generasi muda. Oleh karena itu, ia sangat aktif dalam memberikan pembekalan kepada anak-anak dan remaja tentang pentingnya memiliki identitas budaya yang kuat. Melalui cerita, lagu, permainan tradisional, dan demonstrasi seni, Abah Sangadiah berhasil menanamkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya Sunda di hati generasi penerus.
Perjalanan Abah Sangadiah dalam melestarikan budaya bukanlah tanpa tantangan. Ia seringkali menghadapi keterbatasan sumber daya, kurangnya apresiasi dari sebagian masyarakat, dan dampak negatif dari pengaruh budaya asing. Namun, semangat pantang menyerah dan keyakinannya yang kuat terhadap pentingnya pelestarian budaya membuatnya terus melangkah.
Beliau mengajarkan bahwa seni dan budaya adalah cerminan jati diri suatu bangsa. Tanpa budaya, sebuah bangsa akan kehilangan identitasnya. Ajaran inilah yang senantiasa menjadi motivasi bagi Abah Sangadiah untuk terus berkarya dan menginspirasi.
Kiprah Abah Sangadiah meninggalkan jejak yang mendalam bagi perkembangan budaya Sunda. Ia telah berhasil menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga warisan leluhur. Banyak seniman muda dan pegiat budaya yang terinspirasi oleh perjuangannya, dan kini mereka melanjutkan estafet pelestarian budaya dengan berbagai cara.
Lebih dari sekadar warisan seni pertunjukan atau bahasa, Abah Sangadiah mengajarkan kita tentang nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kerendahan hati, dan kecintaan terhadap tanah air. Nilai-nilai inilah yang menjadi pondasi kuat bagi kelangsungan budaya Sunda di masa depan.
Mengacu pada Abah Sangadiah, kita diingatkan kembali bahwa melestarikan budaya bukanlah tugas yang berat apabila dilakukan dengan hati yang tulus dan semangat yang membara. Beliau adalah bukti nyata bahwa satu individu dapat memberikan dampak luar biasa bagi pelestarian warisan bangsa.
Semoga semangat Abah Sangadiah terus menginspirasi kita semua untuk turut serta menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya budaya Sunda, agar tetap lestari dan relevan di era modern.